Pegiat olahraga Amerika Serikat sedang melakukan aksi protes terkait penembakan Jacob Blake. Apa kata manajer Liverpool, Juergen Klopp?
Insiden kekerasan yang dilakukan kepolisian ke warga sipil kembali terjadi di AS. Kini, pria bernama Jacob Blake ditembak 7 kali oleh petugas polisi di Kenosha, Wisconsin, Senin (24/8).
Penembakan yang dialami Blake cukup keji, sebab dilakukan polisi di depan anak-anak korban yang masih kecil. Blake sendiri kabarnya berhasil selamat, namun kondisinya cukup kritis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus ini juga terjadi selang beberapa bulan, setelah insiden tewasnya George Floyd. Pada Mei, polisi di Minneapolis, membunuh Floyd dengan mencekik lehernya dengan lutut saat berusaha mengamankannya.
Protes keras pun dilayangkan rakyat AS, yang dalam beberapa bulan terakhir menyerukan gerakan Black Lives Matter, dukungan ke masyarakat kulit hitam yang kerap mendapat diskriminasi. Sama seperti Floyd, Blake juga merupakan warga kulit hitam.
Termasuk para pegiat olahraga. Dari tim NBA, bisbol, hoki, hingga sepakbola di MLS, semuanya memboikot pertandingan guna menyuarakan protesnya.
Klopp pun ditanya potensi gerakan protes sampai ke Inggris. Sebab, sebelumnya dukungan Black Lives Matter sempat sampai ke Inggris, saat insiden tewasnya Floyd.
"Tindakan apa pun yang mereka lakukan di sana, mereka pasti punya alasan untuk itu. Saya tidak melihatnya akan datang ke Inggris, tapi kami harus melihatnya juga," kata Klopp, dilansir Independent.
"Ini adalah masalah dunia, tetapi saat ini, untuk beberapa kasus tertentu, mereka sedang memikirkan tindakan yang tepat di Amerika, karena hal lain telah terjadi yang seharusnya tidak terjadi."
"Itulah mengapa para pemain di sana melakukan apa yang mereka lakukan. Tetapi, saya tidak melihatnya akan datang di Inggris saat ini," jelasnya.
(yna/ran)