Parlour, yang membela the Gunners 1992-2004 dan menjadi bagian skuad Invincibles, mengalami kejadian itu semasa masih aktif bermain. Secara spesifik, ketika menghabiskan malam dengan minum-minum bersama sejumlah kawan. Termasuk Frank Lampard, yang juga pernah satu tim bersama Parlour di tim nasional Inggris.
"Aku memikirkan sebuah kisah ketika aku berada di Café de Paris. Itu merupakan sebuah klab mungil yang menarik," kata Parlour dalam acara Breakfast di talkSPORT.
"Saat itu aku ada di sana bersama Frank Lampard dan temannya, dan aku pun bersama temanku, Chris McCarthy. Dan ada pemuda ini, ia sepantaran Frank, sedikit lebih muda dari diriku, dan bilang begini, 'Ray, aku dengar kamu jago minum, ayo berlomba minum-minum!'" tuturnya mengenang.
Maka jadilah mereka semua terlibat dalam lomba adu banyak minum. Tapi buat Ray Parlour, hal itu jadi berbuntut panjang.
"Saat aku beranjak dari meja, kakiku tersandung sampai kepalaku membentur bar. Kepalaku sobek sampai mendapat delapan jahitan. Manajer datang dan bilang agar aku keluar dari pintu belakang karena aku masih merupakan pemain Arsenal," katanya.
![]() |
"Aku pun pulang ke rumah dengan jahitan dekat mata dan aku ingat saat datang latihan, Arsene Wenger melihatku dan bilang, 'Ray, kenapa kamu pakai make up?' Mataku memang lebam! Jadi aku menjawab, 'bos, mataku terbentur saat membuka pintu'. Aku kan tidak bisa bilang habis terpentok meja bar."
"Namun, pada akhirnya ia tetap tahu alasan sebenarnya dan memarkirku selama dua pertandingan. Ia tidak memberiku denda, tapi ia menepikan diriku untuk dua laga," tutur Ray Parlour dalam kisahnya terkait Arsene Wenger.
(krs/nds)