Sidang pemerasan video seks yang menyeret nama Karim Benzema digelar. Mathieu Valbuena mengungkap kelakukan striker Real Madrid tersebut.
Sidang pemerasan video seks Valbuena digelar di Versailles, Rabu (20/10/2020). Dalam kesempatan itu, Valbuena, eks pemain Marseille, Dynamo Moskow, Lyon, Fenerbahce, dan kini membela Olympiakos, membeberkan awal mula kejadiannya.
Dilansir BBC, kasus bermula ketika Valbuena meminta bantuan Axel Angot, dari Marseille, untuk memindahkan konten di ponselnya ke perangkat lain.
Dalam ponsel itu, ditemukan video seks Valbuena. Angot dan terdakwa lainnya, Mustapha Zouaoui, dituduh memeras Valbuena dengan mengancam akan menyebarkan video seks itu.
Zouaoui kemudian mengakui bahwa dirinya menyebarkan video seks Valbuena. Namun, ia membantah soal tuduhan pemerasan kepada sang pesepakbola. Nama baru kemudian muncul, yakni Younes Houass. Namun, Houass juga membantah meminta uang kepada Valbuena.
Di tengah kesulitannya, Mathieu Valbuena mendapat 'saran' dari Karim Benzema. Striker Real Madrid itu mengaku punya kenalan bernama Karim Zenati, yang bisa membantu Valbuena.
Dalam sebuah kamp pelatihan Timnas Prancis, Oktober 2015, Benzema berbicara kepada Valbuena. Dan Valbuena mengaku kaget dengan sikap rekannya.
Valbuena menyebut rekan senegaranya itu disebut sangat ngotot mengenalkannya kepada Zenati. Hal itu yang membuat Valbuena curiga, kemudian melaporkannya ke polisi.
Valbuena mengaku melaporkan rekannya karena merasa terancam. Ia merasa kariernya dalam bahaya.
"Saya takut soal karier olahraga saya, untuk tim nasional Prancis. Saya tahu jika video tersebar, itu akan menyulitkan saya di Timnas Prancis. Saya merasa dalam bahaya, dan insting pertama adalah untuk membuat laporan," katanya.
Polisi kemudian menyadap percakapan Benzema dengan rekannya itu. Terungkap, Benzema sempat berbicara, "Dia tidak menganggap kita serius," katanya.
Dan rekannya itu membalasnya, "Kami di sini akan menyelesaikannya. Jika dia [Mathieu Valbuena] tidak mau, dia harus berurusan dengan piranha," katanya.
Benzema sendiri absen dalam persidangan itu. Jika terbukti bersalah, Benzema bukan hanya terancam penjara selama lima tahun, dan denda mencapai 75 ribu Euro atau sekitar Rp 1,2 miliar.
(yna/adp)