Dugaan Match Fixing di Kolombia, Presiden sampai Jaksa Agung Turun Tangan

Dugaan Match Fixing di Kolombia, Presiden sampai Jaksa Agung Turun Tangan

Yanu Arifin - Sepakbola
Kamis, 27 Jan 2022 15:45 WIB
Soccer : Stage Krc Genk Antalya ( Turquie ) /Illustration, Illustratie, Schollen Davy, But, Goal, Entrainement, Training, Oefenkamp, Racing,     (Photo by Tim De Waele/Getty Images)
Ilustrasi gol ke dalam gawang. (Foto: Tim De Waele/Getty Images)
Bello Horizonte -

Sebuah pertandingan di divisi dua sepakbola Kolombia memicu kontroversi, karena diduga terjadi match fixing. Presiden sampai Jaksa Agung turun tangan.

Laga terakhir Grup B semifinal divisi dua liga Kolombia mempertemukan Llaneros vs Union Magdalena di Stadion Bello Horizonte, 5 Desember 2021. Dalam pertandingan itu, dicurigai telah terjadi pengaturan skor.

Llaneros sempat memimpin 1-0 atas Union Magdalena hingga menit ke-90, lewat gol Diego Echeverri. Namun, sang lawan bisa membalikkan keadaan di masa injury time.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua gol balasan dicetak Ethan Gonzalez di menit ke-95, dan Jonathan Segura semenit berselang. Kemenangan 2-1 membuat Union Magdalena maju ke final Divisi Dua dan berhak promosi ke liga tertinggi di 2022.

Kemenangan Union Magdalena membuat Fortaleza gigit jari, sebab harus menjadi runner up. Sementara itu, hanya satu tim yang berhak promosi, yang mana tiket direbut Union Magdalena.

ADVERTISEMENT

Kemenangan Union Magdalena kemudian disorot, karena dicurigai terjadi praktik match fixing. Gol kemenangan yang dicetak Jonathan Segura terjadi 'dengan mudah' ketika pemain Llanores terkesan membiarkannya berdiri bebas membobol gawangnya.

Momen itu viral di media sosial, yang membuat banyak pihak naik pitam. Dari pesepakbola Kolombia, seperti Juan Cuadrado, hingga Presiden Kolombia Ivan Duque geram melihatnya.

"Saya tidak malu untuk menangis, karena saya merasa telah dirampok," kata pelatih Fortaleza, Nelson Florez, dilansir El Pais.

Menteri Olahraga Kolombia, Guillermo Herrera, juga meradang melihat pertandingannya. Ia bahkan meminta Jaksa Agung Kolombia turun tangan mengusutnya.

"Apa yang kami lihat, sebagai orang Kolombia, sungguh keterlaluan. Ini adalah aib nasional dan internasional, dan masalah yang sangat mengkhawatirkan kami, dan yang mencerminkan sesuatu yang harus ditangani dan diselesaikan dengan cepat," kata Guillermo Herrera.

Presiden Ivan Duque sampai berbicara soal pertandingan itu. Ia menyebut skandal seperti ini bikin malu negara.

"Apa yang terjadi di pertandingan promosi divisi pertama adalah aib nasional. Olahraga butuh transparansi, kejujuran, dan nol toleransi terhadap situasi apa pun yang merusak etika olahraga," kata Presiden Kolombia, Ivan Duque.

Dalam beberapa tahun terakhir, sepakbola Kolombia memang diusik banyak skandal. Luis Bedoya, mantan Presiden Federasi Sepakbola Kolombia, sempat terseret korupsi global skandal FIFA GAte.

Selain itu, ada dugaan 16 tim menjalin kesepakatan dengan liga untuk memveto beberapa pemain.

Sikap Liga Kolombia sendiri masih menggelar investigasi. Jika terbukti, pelaku match fixing bisa dilarang berkiprah, dan promosi Union Magdalena bisa ditangguhkan. Terakhir,

"Belum terjadi apa-apa. Prosesnya masih di Komisi Disiplin dan mereka akan mengambil keputusan. Kami hanya berharap itu akan diambil sesegera mungkin untuk mengetahui langkah-langkah yang harus diikuti," kata Presiden Liga, Fernando Jaramillo.

(yna/krs)

Hide Ads