Indonesia Bermodal 'Pelajaran' Penting untuk Hadapi Qatar

Indonesia Bermodal 'Pelajaran' Penting untuk Hadapi Qatar

- Sepakbola
Rabu, 07 Sep 2011 11:03 WIB
Jakarta - Indonesia tunduk 0-2 saat menjamu Bahrain. Mengingat Qatar yang akan dihadapi di partai berikutnya punya karakter mirip, 'Merah Putih' pun mesti belajar dari kekalahan.

Bambang Pamungkas cs tak kuasa mereguk kemenangan di laga kandang pertamanya pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia. Melawan Bahrain, Selasa (6/9/2011) malam WIB, Indonesia menyerah lewat gol Sayed Dhiya Saeed Shubbar dan Ismaeel Latif.

Hasil tersebut membuat Indonesia sama sekali belum bisa memetik kemenangan dari dua pertandingannya di Grup E sejauh ini. Sebelumnya tim besutan Wim Rijsbergen itu takluk 0-3 saat bertandang ke markas Iran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditilik dari hasil-hasil tersebut, di mana Indonesia sudah kebobolan lima gol dari dua laga saja dan tampil tidak memuaskan, pengamat sepakbola Kesit Handoyo menyebut masa transisi pelatih, dari Alfred Riedl ke Rijsbergen, menjadi faktor pertama mengapa Indonesia sedemikian kewalahan di ajang kualifikasi ini.

Faktor kedua, analisis Kesit, adalah sempitnya waktu persiapan timnas di bawah arahan Rijsbergen, akibat adanya problem di internal PSSI. Minimnya persiapan lantas bukan hanya berimbas kepada fisik pemain, tetapi juga berpengaruh ke mental.

"Aktivitas timnas nyaris berhenti lama, harusnya tidak boleh berhenti, harus kontinu. Dua minggu sekali uji coba. Organisasi boleh bermasalah, di mana-mana hal seperti itu ada, tapi yang namanya timnas harus kontinu."

"Persiapan timnas juga sempat dilakukan pada bulan puasa, ini mempengaruhi fisik yang kemudian ikut mempengaruhi mental. Dengan persiapan mepet dan tidak optimal, kelelahan, semua terakumulasi ke dalam penampilan yang mengecewakan," paparnya dalam percakapan dengan detikSport.

Usai kekalahan lawan Bahrain, Rijsbergen menilai kalau timnas Indonesia belum bisa memeragakan "sepakbola simpel" seperti yang ia inginkan. Apalagi Pasukan Garuda malah lebih sering mengirim bola lambung ke pertahanan lawan yang unggul secara fisik.

"Saya setuju (dengan penilaian Rijsbergen). Saya tidak melihat penampilan seperti Indonesia lawan Turkmenistan. (Saat itu) Terlihat pola permainan tim yang lebih enak ditonton, dengan permainan rapat. Saat melawan Iran dan Bahrain jarak antar pemain jauh, tiktak susah dan tidak terlihat," ulas Kesit.

Fokus Buyar

Dua gol Bahrain yang bersarang di gawang Markus Horison seperti memperlihatkan buruknya koordinasi lini bertahan Indonesia. Tetapi menurut Kesit kesalahan bukan cuma milik pemain barisan belakang.

"Tidak bisa salahkan bek. Kesalahan tidak hanya ditumpukan ke pemain belakang. Gol pertama lahir di menit-menit rawan. Para pemain konsentrasinya sudah mau istirahat. Jadi juga lost control," katanya.

Kekalahan dari Bahrain jelas juga tak lepas dari ketidakmampuan barisan penyerang Indonesia mencetak gol balasan. Tumpulnya lini serang ini dinilai sebagai imbas dari derasnya tekanan Bahrain ke sektor pertahanan Indonesia.

"Serangan balik Bahrain sangat cepat dan punya pertahanan bagus. Konsentrasi pemain tengah kita jadi membantu pertahanan dan El Loco (Cristian Gonzales) tinggal sendirian di depan, sedangkan Bepe jadi membantu pertahanan. Kita duel di pertahanan sendiri," lugas pria yang akrab disapa Bung Kesit tersebut.

Pada 11 Oktober mendatang Indonesia akan melakoni partai ketiganya dengan menjamu Qatar. Mengingat Indonesia kini masih terpuruk di dasar klasemen grup dengan hampa angka, poin jelas menjadi krusial di laga nanti.

"Qatar tipikalnya tidak jauh berbeda dengan Bahrain, mereka juga punya postur yang tidak jauh beda, polanya pun nggak jauh beda. Hampir sama dengan Iran dan Bahrain. Yang harus diperhatikan adalah bermain dengan ciri khas kita sendiri dan jangan sampai terbawa irama permainan lawan," tegas Kesit.

Setelah dibekuk Iran dan Bahrain, Indonesia semestinya bisa memetik pelajaran penting dari kekalahan-kekalahan tersebut guna dijadikan modal berharga untuk menghadapi Qatar yang punya karakteristik nyaris mirip di laga berikutnya.




(krs/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads