FIFA sudah menetapkan tanggal 15 Juni 2012 sebagai batas akhir bagi PSSI untuk bisa menyelesaikan masalah dualisme kompetisi. Kalau PSSI tak bisa melakukannya, FIFA mengancam akan menghukum Indonesia.
La Nyalla tak terlalu meresahkan ancaman hukuman untuk Indonesia ini. Menurutnya, yang nantinya akan dihukum adalah PSSI-nya Djohar Arifin Husin, bukan PSSI yang dipimpinnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait hal itu, La Nyalla melakukan pertemuan dengan seluruh anggota agar menandatangani legitimasi bahwa PSSI hasil KLB harus segera disahkan oleh FIFA.
"Kita tidak mau ditunda. Apa pun hasilnya mau A, B, C. FIFA harus tegas dan mengambil keputusan secepatnya. Dan jika nanti hasilnya tidak sesuai dengan keinginan kami, maka kami akan melakukan gugatan kepada CAS," kata La Nyalla.
Terkait adanya kabar yang menyebutkan keputusan FIFA akan kembali diundur sampai dengan Desember, La Nyalla dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak berkompromi.
"Kita tidak gampang ditakut-takuti. Ini sudah mau memasuki PON, jangan ditunda-tunda lagi. Bagaimana terhadap nasib sepak bola Indonesia. Saya tidak ada langkah kompromi," ujar La Nyalla.
(mfi/rin)