Beberapa waktu lalu, Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Save Our Soccer #SOS mengungkapkan bahwa ada banyak pemain dan pelatih asing yang berkiprah di Torabika Soccer Championship (TSC), tapi tidak memiliki Kartu Izin Tinggal Sementara/Terbatas (KITAS). Dengan tidak memiliki KITAS, para pemain dan pelatih asing itu pun bekerja secara ilegal di Indonesia.
(Baca juga: Temuan #SOS: Mayoritas Pemain Asing ISC Tanpa Izin Kerja Resmi)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: BOPI: Klub-klub TSC Sudah Mulai Urus KITAS Pemain Asing)
APPI berharap ke depannya PT. GTS dan klub-klub terus menegakkan aturan terkait izin pemain asing yang merumput di Indonesia.
"Agar PT GTS dan Klub lebih ketat dalam menerapkan aturan mengenai perizinan (izin tinggal dan izin kerja) bagi pesepakbola asing yang bermain di Indonesia," tulis APPI dalam rilis yang diterima detikSport.
Hal lain yang juga disinggung APPI adalah terkait pembayaran gaji para pemain. Mereka mengapresiasi klub dan PT. GTS.
"Kami memberikan apresiasi kepada klub-klub yang telah memberikan hak-hak Pesepakbola dengan baik dan juga kepada operator kompetisi PT. Gelora Trisula Semesta yang juga telah menjalankan regulasi terkait pembayaran upah pesepakbola dengan baik. Untuk sisa kompetisi selanjutnya kami berharap, baik kepada klub maupun PT. GTS untuk dapat meningkatkan komitmennya dalam pemenuhan hak Pesepakbola yang bermain di klubnya."
"Kami saat ini pun sedang me-review klub-klub peserta kompetisi ISC B terkait hak atas upah pesepakbola yang bermain di sana."
APPI juga membahas soal permasalahan image rights di sepakbola Indonesia. Mereka berharap permasalahan ini lebih diperhatikan.
"Selanjutnya kami juga ingin menyampaikan permasalahan image rights yang dalam dunia sepakbola kini diterapkan oleh negara-negara lainnya sesuai dengan regulasi dari FIFA agar hak seorang pesepakbola semakin terlindungi. Dalam hal ini mengenai image rights pesepakbola yang digunakan dalam sebuah permainan game online/offline yang menggunakan unsur nama/wajah/karakterisitik seorang pesepakbola agar dapat dijalankan sesuai dengan regulasi dengan memperhatikan image rights yang seharusnya didapat oleh pesepakbola tersebut."
(mfi/roz)











































