Persebaya dkk. Ditolak Voter, Tony Apriliani: Bagaimana PSSI Mau Besar?

Persebaya dkk. Ditolak Voter, Tony Apriliani: Bagaimana PSSI Mau Besar?

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Kamis, 10 Nov 2016 15:50 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Sehari sebelum Kongres PSSI Tony Apriliani, selaku anggota Exco, menyatakan status Persebaya Surabaya akan dipulihkan. Dengan kenyataan berkata lain, Tony pun memberi penjelasan.

Melalui Kongres PSSI hari Kamis (10/11/20116) ini, Persebaya, Arema Indonesia, Persibo Bojonegoro, Persewangi Banyuwangi, Lampung FC, dan 43 klub lain berharap status sanksi mereka diputihkan dan diperkenankan kembali masuk sebagai anggota PSSI.

Sehari sebelumnya, Rabu (9/11) kemarin, Tony pun secara khusus sudah menyatakan bahwa status Persebaya "akan dipulihkan", bahwa itu "sudah diputuskan dalam rapat Exco", dan "akan disahkan di forum kongres".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Baca juga: PSSI Jamin Persebaya Masuk Agenda Kongres]

Akan tetapi, yang terjadi hari ini tidak demikian setelah voter menolak melakukan pembahasan. Tony, yang menolak dianggap sudah berbohong, menegaskan sudah berusaha menjelaskan kepada mereka.

[Baca juga: Diundang ke Kongres, Persebaya dkk. Ditolak Voter]

"Tadi kita sudah mengagendakan akan memutihkan, akan mengampuni, baik perorangan, klub, dan lembaga yang disanksi akan diampuni dan dipulihkan, kecuali klub-klub yang terlibat match fixing karena FIFA tidak mentolerir itu. Kita sudah konsultasikan kepada FIFA, mereka sudah setuju karena FIFA ingin member PSSI bersatu," ujar Tony.

"Tapi pada faktanya, saat kita mau menetapkan beberapa klub termasuk 44 klub baru, ada lima klub Papua yang baru, mereka sakit hati. Bagaimana PSSI mau besar kalau teman-teman seperti ini, tidak mengakomodir. PSSI kan harusnya anggota sebanyak-banyaknya dan sesuai regulasi. Suatu kebanggaan bisa menjadi member. Dari hampir seluruh daerah, ada 44 klub baru yang ingin ditetapkan dan 4 klub lama.

"Kemudian voter ribut. Menolak itu. Setelah kami jelaskan, mereka mau voting bahwa agenda itu tidak diinginkan. Dalam hal ini Menpora pasti akan tersinggung karena itu komitmen pemerintah dan PSSI, juga exco yang akan mengawal," sebutnya.

Pembahasan mengenai status Persebaya semestinya masuk ke agenda nomor tujuh tentang penghapusan pengenaan sanksi kepada perorangan dan klub. Tapi faktanya malah masuk ke agenda nomor delapan tentang persetujuan penerimaan anggota klub dan penentuan status kompetisi. Ketika disinggung soal itu Tony juga terlihat kebingungan dan mengaku memang seharusnya begitu.

"Harusnya masuk ke situ. Itu keputusan Exco. Tidak, tidak, kami tidak bohong. Sekarang kita serahkan ke pengurusan baru. Itu bukan saya yang nyusun tapi sekretariatan," jelasnya.

Dengan status Persebaya tak lagi dibahas dalam kongres hari ini, maka kepastian nasib mereka pun harus menunggu agenda kongres selanjutnya. "Keputusan ini ditunda ke kongres berikutnya. Idealnya satu tahun lagi. Tidak mungkin 2-3 bulan. Itu sudah ada di statuta," sebut Tony.

(ads/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads