Peti coklat yang dibungkus dengan kain warna hijau itu dibawa keluar dari rumah duka menuju ambulans. Tidak tampak istri dan dua anaknya ikut di dalam ambulans. Hanya anggota dari keluarga besarnya turut mengiringi jenazah masjid.
Dari pantauan detikSport, ribuan warga Lamongan dan para suporter ikut menyalatkan pria yang sudah berkarier di klub Persela 18 tahun lalu.
"Iya disalati di Masjid Jami' dan nanti langsung dimakamkan ke pemakaman keluarga," kata salah satu keluarga Choirul Huda, Ismed, kepada wartawan di Masjid Jami' Jalan Ahmad Yani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Choirul Huda meninggal dunia di usia 38 tahun setelah mengalami insiden tabrakan dengan sejumlah pemain dalam laga melawan Semen Padang di Stadion Surajaya, sore tadi. Dia sempat mendapat perawatan medis di pinggir lapangan, sebelum dibawa ke rumah sakit daerah (RSUD) dr Soegiri, tapi nyawanya tidak tertolong.
Tim dokter mengungkapkan bahwa Huda mengalami benturan di dada dan rahang.











































