Bukan rahasia lagi jika para pecinta sepakbola di Indonesia sudah lama dimanjakan dengan tayangan gratis, baik itu sepakbola dalam negeri maupun luar negeri. Setelah Serie A yang tenar di era 90-an hingga awal 2000-an, kini Premier League jadi salah satu primadona di sepakbola lokal.
Tapi seiring perkembangan sepakbola global yang juga menuntut biaya tak sedikit, maka harga tayangan sepakbola pun menjadi mahal termasuk di Indonesia. Kini tak ada lagi tayangan gratis yang bisa dinikmati setiap saat di stasiun-stasiun TV Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pola pikir seperti itulah yang ingin diubah beIN Sports sebagai salah satu penyedia jasa saluran olahraga berbayar. Lewat aplikasi bernama beIN Connect, diharapkan kebiasaan menonton sepakbola luar negeri dapat berubah. Meski diakui hal itu tidak akan mudah mengingat TV terrestrial masih begitu kuat di Indonesia.
"Di Indonesia kami pun bekerja sama dengan free tv seperti MNC Group dan Emtek Group, free tv masih jadi platform terkuat di sini. Saya tidak melihat segmen pasar akan berubah drastis dalam waktu singkat. Free tv masih sangat kuat, pay tv masih akan sangat kuat, masih banyak orang-orang yang ingin melihat secara langsung lewat TV," kata Managing Director beIN Asia Pasific, Mike Kerr, dalam perbincangan dengan detikSport di Hotel Fairmont, Senayan, Selasa (31/10/2017) siang WIB.
"Akan banyak konten digital yang mereka kembangkan ke depannya. Untuk saat ini memang masih kecil, tapi di saat bersamaan mereka akan berkembang dan bisa mencapai seluruh masyarakat di Indonesia. Apalagi Indonesia adalah negara keempat dengan jumlah penduduk terbesar. Bakal banyak uang yang bermain di sektor ini."
"Free TV dan Pay TV masih akan jadi sektor terkuat, tapi pastinya mereka bakal berevolusi lagi ke depannya. Untuk 5-10 tahun ke depan, Anda tidak akan melihat free tv atau pay TV seperti sekarang, akan banyak elemen tambahan di sana nantinya."
"Mengubah habit penonton di Indonesia? Tentu saja akan mengubah, karena evolusi media sudah mengubah kebiasaan banyak orang di dunia ini. Sekali lagi, internet itu menghubungkan banyak orang. Saya pikir orang-orang akan lebih tergantung pada internet dan begitu terhubung dengan internet, mencari konten yang diinginkan. Itulah yang kami ingin lakukan, memuaskan konsumen."
"Untuk saat ini, anak-anak muda akan mencari konten yang lebih lengkap. Cara mereka berinteraksi dengan konten juga berbeda. Berbeda dengan saat saya masih kecil, belum ada pay TV sama sekali dan hanya ada free tv."
"Lalu kemudian muncul pay TV dan kini berevolusi lagi. Saya pun kini menonton lewat digital, mencari konten yang saya inginkan. Saya rasa ini masa-masa yang menyenangkan untuk media. Ada kesempatan besar di mana teknologi memudahkan kami mendapatkan itu. Itulah yang Bein Connect ingin lakukan."
"Ini bukan alternatif untuk pav tv, ini hanya pelengkap untuk pay tv bagi mereka yang tidak bisa mengakses beberapa konten di sana. Kami menawarkan sesuatu yang baru untuk mereka tapi bukan menggantikan pay tv," tuntasnya.
(mrp/din)