Pada laga final Piala Presiden 2018 yang dihelat, Sabtu (17/2/2018) malam WIB, Persija menuntaskan dengan gelar juara usai mengalahkan Bali United dengan skor 3-0.
Hasil yang dirayakan dengan sukacita mengingat Persija sudah lama tak meraih trofi bergengsi sejak menjuarai Liga Indonesia 2001. Belum lagi terkait penampilan Persija terakhir di final kompetisi yakni Copa Indonesia 2005.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gagal Menjaga GBK |
Tak cuma itu, aksi tak terpuji seperti menginjak tanaman, membuang sampah sembarang, dan lainnya dilakukan di sekitaran stadion. Tentu saja ini mencoreng kemenangan Persija di laga final.
Apalagi GBK baru dua bulan dibuka kembali usai menjalani renovasi selama 16 bulan yang menelan biaya Rp 770 miliar. Ini tentu bisa mengganggu peluang Persija menggunakan stadion berkapasitas 88 ribu penonton untuk Piala AFC.
Terkait hal tersebut, pihak Persija optimistis tetap berkandang di GBK pada turnamen antarklub Asia tersebut. Apalagi izin penggunaan stadion dan keamanan sudah dikantungi.
"Insya Allah masih (menggelar partai kandang di GBK) Kita udah dapat izin dari kepolisian dan (pengelola) GBK," tegas Direktur Utama Persija, Gede Widiade, dalam perbincangan dengan detikSport, Minggu (18/2/2018) siang WIB.
Persija akan menggelar partai kandang pertamanya di fase grup menghadapi klub Singapura, Tampines Rovers, 28 Februari mendatang. Setelahnya kontra Song Lam Nghe An (14 Maret) dan Johor Darul Ta'zim (10 April).
(mrp/nds)