Masyarakat Kabupaten Pali, Sumatera Selatan, sedang berduka atas meninggalnya Zulkarnain Lubis. Pemain berjuluk Maradona Indonesia itu meninggal dunia setelah mendapatkan serangan jantung, Jumat (11/5/2018).
"Kemarin masih berlatih bersama, masih sehat. Bahkan, tadi malam masih sempat main catur di rumah saya, sampai pukul 23.00 WIB baru pulang diantar langsung sama asistennya," kata Ketua KONI Pali, Hendrik Halim, saat dikonfirmasi, Jumat (11/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Hendrik, masyarakat dan para pemain muda di Pali sangat terkejut saat mendengar kabar pria yang akrab disapa bang Zul ini wafat. Bahkan, ada yang tak percaya.
"Sempat enggak percaya, karena malam tadi masih bareng ngopi dan main catur. Tapi, setelah langsung datang ke mes tempat bang Zul tinggal saya baru percaya, Bang Zul itu orangnya riang. Banyak prestasi yang kami dapat selama beliau disini," dia menambahkan.
Masih menurut Hendrik, Zulkarnain telah tinggal dan melatih pemain bola muda di Pali sejak 3 tahun terakhir. Dia rencannya akan bertolak ke Kota Palembang dalam rangka menghadiri acara menggunakan mobil travel.
Saat travel akan berangkat, tiba-tiba saja ban mobilnya bocor dan berhenti harus berhenti. Pada saat itulah Zulkarnain ini turun dan mengeluhkan dadanya sakit.
"Dadanya sakit tiba-tiba, jadi waktu mobil mau nempelkan ban dekat mes, bang Zul turun dari mobil. Sempat dikasih minum dan dilarikan ke rumah sakit, tapi dokter bilang sudah meninggal saat perjalanan," katanya lagi.
"Sudah dipastikan dokter, meninggalnya karena serangan jantung pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB. Sekarang sudah sampai Bandara SMB Palembang dan langsung diterbangkan ke Sumut. Masyarakat saat ini sangat kehilangan sosok pelatih yang baik, royal dan disiplin itu," dia menegaskan.
(fem/fem)