Barito mengikat Jacksen sebagai pelatih pada awal Desember 2016. Penandatangan dilakukan di Kantor Media Kalimantan bersama dengan Presiden Klub, Zainal Hadi. Jacksen secara resmi menandatangani kontrak untuk 3 musim yaitu 2017, 2018 dan 2019.
Di pentas Liga 1 2017, Jacksen membawa Barito finis di posisi ketujuh dengan 53 poin. Jumlah itu didapat dari hasil 15 menang, delapan imbang, dan 11 kalah. Kala itu Barito juga mencetak 48 gol dan kebobolan 44 kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Saat Timnas Brasil Bikin Jacksen Mati Rasa
Jacksen mengaku sangat belum puas dengan performa tim. Laskar Antasari disebut masih belum mempunyai mental tanding yang bagus.
"Ada beberapa peningkatan sejak saya datang. Tapi, sangat lambat, masih labil dalam aspek mental tanding. Mungkin karena tim ini banyak pemain muda, namun banyak hal positif yang diambil meski jauh dari kata puas," kata Jacksen kepada detikSport di Stadion 17 Mei.
Jacksen menilai masalah utama Barito terletak di infrastruktur dan daya tarik kota Banjarmasin. Pria yang akan berusia 50 tahun pada 28 Mei mendatang itu mengaku hal tersebut bikin klub kesulitan mendatangkan pemain yang oke.
Baca Juga: Mau Latih Timnas Indonesia Lagi, Jacksen?
"Permasalahan terbesar Barito dalam perekrutan pemain sebetulnya karena infrastruktur dan kota tempat klub ini berada. Sehingga daya tarik ke pemain untuk yang kita rekrut itu kurang," Jacksen mengungkapkan.
"Sehingga ada beberapa rekrutan pemain yang kami incar lepas. Terutama karena faktor itu, infrastuktur dan daya tarik kota ini yang mungkin menurut pemain kurang. Ada beberapa yang lepas karena hal itu," dia menambahkan.
"Seharusnya ada pembenahan dari aspek lapangan dan hiburan di kota ini. Karena biar bagaimanapun juga jika kita main dapat uang banyak kalau keseharian tidak bisa enjoy pasti kurang baik, terutama untuk pemain muda," dia berharap.
(ran/fem)