PSSI terus mendapat kecaman dari suporter sepakbola di Indonesia. Hal itu tak lepas dari belum membaiknya struktur pengelolaan sepakbola.
Rangkap jabatan pengurus PSSI menjadi sorotan. Terlebih mereka yang ada di jajaran pengurus PSSI juga menjadi pemilik klub. Ada pula Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, juga menjabat sebagai Gubernur Sumatra Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekecewaan suporter Indonesia kepada PSSI semakin meningkat setelah Indonesia kalah dari Singapura di matchday pertama Piala AFF 2018. Seruan untuk mengosongkan Stadion Gelora Bung Karno dalam matchday kedua melawan Timor Leste akhirnya muncul di media sosial.
Ponaryo, yang juga merupakan mantan pesepakbola Indonesia, tak sepakat dengan itu. Dia meminta amarah kepada PSSI jangan dilimpahkan ke Skuat Garuda yang sedang bertanding.
"Kalau saya sebagai mantan pemain prihatin dengan yang terjadi di suporter dan masyarakat belakangan ini. Karena bagaimana pun situasinya terlepas dari apapun itu timnas yang bertanding tanpa membawa masalah di mana pun," kata Ponaryo di Kantor Kemenpora, Senayan, Jumat (16/11/2018).
"Semisal itu ada masalah di federasi seperti yang banyak masyarakat katakan, timnas bertanding tidak hanya mewakili federasi PSSI, tapi mereka membawa nama negara dan kita semua sebagai warga negara (wajib) mendukung timnas terlepas apapun yang terjadi. Dan mereka butuh dukungan dengan apa yang terjadi," sambungnya.
Timnas akan menjalani laga ketiga Piala AFF 2018 menghadapi Thailand. Pertandingan berlangsung di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/11/2018) malam WIB.
Pria yang kini menjabat sebagai pelatih Borneo FC U-19 itu pun tak memungkiri, bahwa situasi ini mempengaruhi timnas. Untuk itu dia meminta Hansamu Yama Pranata dkk. tetap fokus.
"Pasti terpengaruh dengan itu (suporter). Makanya fokus, kekompakan dan konsentrasi jadi modal kita," ujarnya.