Hidayat Diduga Tak Sendirian Atur Skor, PSSI Diminta Gandeng Kepolisian

Hidayat Diduga Tak Sendirian Atur Skor, PSSI Diminta Gandeng Kepolisian

Femi Diah - Sepakbola
Selasa, 04 Des 2018 11:30 WIB
Foto: dok. Liga Indonesia
Jakarta - PSSI diminta tak hanya menghukum Hidayat, anggota komite eksekutif (exco) PSSI yang terlibat pengaturan skor. Sebab, besar kemungkinan dia tak bekerja sendirian.

Hidayat menyatakan mundur dari jabatannya di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (3/12/2018). Lagipula, mau tidak mau dia harus melepas jabatannya dengan hukuman dari Komisi Disiplin PSSI setelah dinilai bersalah dalam pengaturan skor dalam eprtadningan Madura FC dan PSS Sleman di Liga 2.

Hidayat dihukum beraktivitas di sepakbola selama tiga tahun, dilarang memasuki stadion sepakbola di Indonesia selama dua tahun, dan denda Rp 150 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Umum Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Barat, Tommy Apriantono, menyebut PSSI sudah bertindak tepat untuk menghukum exco, siapapun orangnya, yang etrlibat pengaturan skor. Tapi, itu saja tidak cukup.


"Saya sebagai stake holder sepakbola menyatakan kalau menurut aturan, langkah PSSI itu betul. Kalau PSSI mau lebih baik harusnya melibatkan pihak luar," kata Tommy yang dihubungi detikSport, Selasa (4/12).

"Jangan berhenti di sini, pada penghukuman untuk Hidayat. Itu betul seperti exco di FIFA, walaupun sudah dihukum, tapi interpol dan FBI tetap menyelidiki kasus suap. Kasus pengaturan skor di Belgia Italia juga begitu, kepolisian ambil bagian," ujar dia.

"Dilibatkannya kepolisian itu untuk meyakinkan kepada masyarakat kalau sepakbola kita lebih bersih. Ini soal sponsor juga yang menjadi sumber dana pembinaan. Kalau sponsor percaya, masyarakat percaya, semua jalan. Hukuman Komdis betul, tapi lain soal, tapi ranah hukum beda lagi. Itu dua hal yang berbeda. Dari ranah hukum seperti apa?" ujar dia.

"Kalau mau Kemenpora di sini ya. Ini kunci masuk, itu kan kan diatur UU. Ini momen yang tepat PSSI untuk bersih-bersih. Harus buka-bukaan untuk. Lagipula, bisa jadi Hidayat tidak bertindak sendirian," ujar Tommy.

(fem/nds)

Hide Ads