Manajer Persibara: Johar Lin Eng Perantara ke Mafia Mr P

Manajer Persibara: Johar Lin Eng Perantara ke Mafia Mr P

Lucas Aditya - Sepakbola
Rabu, 19 Des 2018 20:45 WIB
Logo PSSI. (Foto: detikcom)
Jakarta - Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani mengungkapkan Asprov Jawa Tengah, Johar Lin Eng, dalam kasus pengaturan skor. Dia sebagai perantara dengan mafia.

"Pada saat saya dilantik menjadi Askab PSSI Banjarnegara. Saya sibuk dengan tanggung jawab sebagai bupati, saya menunjuk putri saya sebagai manajer Persibara (Lasmi Indaryani)," kata Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, di acara Mata Najwa di Trans 7, Rabu (19/12/2018).

"Mulai dilantik, mulai Lasmi berhubungan dengan ketua Asprov (PSSI Jawa Tengah) Johar Lin Eng. Mulai kita berlatih, mulai ditawarin pemain sepakbola, pelatih, sampai berlaga. Alhamdulilah menang. Anak saya meminta uang, untuk kemenangan minta duit Rp 100 juta."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Total keluar duit Rp 1,3 miliar dalam enam bulan," kata dia lagi.




Manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani, menjelaskan secara detail bagaimana Johar mengenalkannya dengan mafia pengaturan skor, Mr P.

Ada banyak uang yang sudah dikeluarkan, tapi hasil yang dapat oleh tim yang ada dalam naungan Lasmi tak mendapatkan hasil sesuai harapan.

"Untuk kamu belajar, di Jawa Tengah ke pak Johar Lin Eng. Persibara pernah dikadali wasit di kandang kami sendiri. Kami mengeluh ibaratnya anak kepada bapak, ke Pak Johar. Kami kok dicurangi di kandang kami sendiri," kata Lasmi.

"Perangkat pertandingannya mengaku mengawal PSIP Pemalang. Kalau ada mbaknya ada saksi ada bukti kita rapat di komdis. Perangkat pertandingan, wasit, dan pemain Pemalang di sanksi. Kita sudah mendapatkan pembelaan dari Asprov."




"Pak Johar mengenalkan saya pada mafianya ini, Mr P. Dikenalkan, kalau saya dicurangi wasit, ibaratnya salah jalur. Kalau sepakbolanhya mau maju ya sama bapak ini. Silahkanlah kontak-kontak dengan Mr P ini."

"Saya merasa ditipu beberapa kali. Kami ditawari juara Piala Suratin tapi tidak juga. Kalah, tapi tagihan di belakang sekitar Rp 150 juta. Di Porprov juga dijanjikan juara dengan bayaran dengan Rp 100 juta untuk sepakbola, dan Rp 75 juta untuk futsal," dia menambahkan. (cas/fem)

Hide Ads