Sriwijaya Degradasi, Pemprov Berencana Kuasai Saham Mayoritas

ADVERTISEMENT

Sriwijaya Degradasi, Pemprov Berencana Kuasai Saham Mayoritas

Raja Adil Siregar - Sepakbola
Senin, 07 Jan 2019 18:45 WIB
Foto: Raja Adil Siregar/detikSport
Palembang - Harapan Direktur Utama PT SOM, Muddai Madang, untuk melepas saham mayoritas Sriwijaya FC setelah degradasi disambut positif pemerintah provinsi Sumatera Selatan. pemprov Sumsel membelinya.

Sriwijaya akan bermain di Liga 2 musim ini. Mereka terlempar dari Liga 1 setelah finis di urutan ke-17 atau peringkat kedua dari urutan paling bawah.

Selain itu, Sriwijaya masih menyimpan masalah dengan tunggakan gaji kepada pemain. Padahal, Sriwijaya sudah melepas sebagian pemain demi menekan biaya operasional.

Ketidakseriusan manajemen dalam mengelola tim sudah menuai protes dari suporter sejak pertengahan musim. Suporter mengungkapkan kekecewaan dengan merusak tribune penonton di Stadion Jakabaring saat Sriwijaya menjamu Arema FC pada 21 Juli 2018.


Setelah turun kasta, Muddai berniat untuk melepas saham mayoritas, 88 persen, miliknya. Kepada siapa saja.

"Saya kalau mau lepas, sudah komitmen lepas semua. Saya tidak mau lagi punya saham Sriwijaya FC, kalau ada yang mau silahkan temui saya. Soal harga nanti dibicarakan," Muddai menegaskan.

Gubernur Sumsel, Herman Deru, merespons positif rencana itu. Tapi, tak langsung menerimanya.

Herman akan mengajak manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) untuk duduk bersama lebih dulu. Saat ini, pemprov Sumsesl memiliki 12 persen saham PT SOM. Itu dialokasikan dalam pembinaan pemain usia muda.

"Tanggal 15 Januari besok saya minta semua pihak terkait agar dapat duduk bersama membahas bagaimana nasib Sriwijaya FC," ujar Herman dalam keterangan pers di hotel Horison Kota Palembang, Senin (7/1/2018).

"Sebagai kepala daerah gubernur harus mengambil sikap. Maka, saya mengajak PT SOM bertemu, saya undang semua tokoh sepak bola berembug. Sriwijaya FC harus bangkit," dia menambahkan.

Selama ini, lanjut Herman, pemerintah provinsi tak bisa turun langsung membantu Sriwijaya FC. Sebab, saham mayoritas dikuasai Muddai Madang, yakni mencapai 88 persen.

Herman menginstruksikan agar manajemen Sriwijaya mencari solusi agar klub tak lama-lama berada di Liga 2. Pemerintah provinsi berencana untuk membeli saham PT SOM.

"Sekarang saham Pak Muddai 88 persen dan Pemprov melalui yayasan hanya 12 persen. Ini kalau bisa dibeli sama-sama oleh masyarakat, sama-sama kita bawa Sriwijaya FC bangkit dan tetap menjadi kebanggaan bersama," katanya.


Sementara itu, saat ini, Sriwijaya belum melepas semua pemain. Muddai bilang ada 18 pemain yang bertahan.

"Sekarang yang masih bertahan sampai Januari ada 18 pemain. Nanti kalau ada hasil rembug seperti yang disampaikan Bapak gubernur baru saya sampaikan," ujar dia.




(ras/fem)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT