Cerita Atep Kabur dari Timnas untuk Hindari Persiba dan Diskorsing di Persija

Cerita Atep Kabur dari Timnas untuk Hindari Persiba dan Diskorsing di Persija

Mukhlis Dinillah - Sepakbola
Jumat, 25 Jan 2019 22:00 WIB
Foto: Satria Nandha/detikSport
Bandung - Atep menjadi bagian Timnas Indonesia U-18. Saat menjadi skuat Merah Putih muda itu, dia pernah nyaris bermain di Persiba Bantul.

Timnas Indonesia U-18 di era tersebut menggeber persiapan awal di Jakarta. Tapi kemudian PSSI merencanakan meminjamkan penggawa Timnas U-18 untuk bermain di Divisi 1 Liga Indonesia dengan bendera Persiba Bantul.

Keputusan PSSI itu sudah mengusik benak Atep. Dia bimbang dengan langkah yang dibuat PSSI tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, sejak berusia belia, Atep berangan-angan untuk berseragam Persib. Meskipun, saat itu dia bellum mendapatkan lamaran dari Maung Bandung.


"Nah saya pikir Timnas ya Timnas, klub ya klub. Kalau harus berganti klub, saya memilih Persib. Dulu, saya sangat mengharapkan ada tawaran dari Persib, karena saya putra daerah dan saya jebolan Persib Suratin," kata Atep dalam One on One detikSport di Lapangan Lodaya, Kota Bandung, Jumat (25/1/2019).

Sebuah jalan untuk diikat Persiba terbuka sehari menjelang keberangkatan Timnas U-18 ke Bantul. Pemain kelahiran Cianjur, Jawa Barat itu mendapatkan tawaran dari Persija Jakarta. Tanpa pikir panjang, Atep menerima pinangan tim Ibu Kota tersebut.

"Saya datang ngobrol ditawari (Persija), tanpa pikir panjang karena tidak ada tawaran Persib, ya saya ambil. Saya langsung pindah mes dari Timnas kabur ke mes Persija," ungkap dia.

Ofisial timnas sempat mencari-cari keberadaannya. Atep terancam sanksi dari PSSI akibat ulahnya kabur dari mes timnas dan tidak ikut ke Bantul.

Atep yang dilema akhirnya memilih tidak ikut ke Bantul setelah manajemen Persija menjamin terhindar sanksi. Keputusan nekatnya kala itu akhirnya berbuat sanksi tidak bisa bermain selama satu musim di semua kompetisi.

"Benar beberapa lama saya dapat surat tidak boleh main satu musim, di liga apapun di bawah PSSI. Akhirnya selama satu musim itu tidak bermain, jadi pelengkap saja," tutur pemain 33 tahun ini.

Penyesalannya saat itu terobati dengan direkrutnya Kurniawan Dwi Yulianto di Persija tahun 2005. Atep bangga bisa satu tim dengan idolanya tersebut.

"Nyesel awalnya ada. Tapi saya fikir kalau saya ke Bantul, mungkin gak main di Persija. Gak bisa merasakan satu tim dengan Kurniawan. Karena saya waktu itu gak main, skorsing," ujar bapak dua anak ini.




(mud/fem)

Hide Ads