.webp)
Permasalahan-permasalahan sebagian besar klub adalah jadwal. Mereka tak dapat membuat perencanaan dengan baik akibat penjadwalan yang buruk.
Liga 1 2019 juga harus berjalan bersamaan dengan Piala Indonesia yang musim lalu gagal tuntas dengan cepat. Kehadiran Piala Indonesia secara tak langsung bikin penjadwalan tim di liga menjadi tak pasti.
"Menurut saya, jadwal Liga 1 (2019) sangat padat! Bayangkan saja, kami bisa bermain hanya jeda empat sampai lima hari. Ini tidak manusiawi, karena kami juga akan main di Piala Indonesia," kata Presiden klub Persebaya, Azrul Ananda pada Mei 2019 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persija mungkin menjadi tim yang paling sial terkait jadwal di musim ini. Sebelum Liga 1 2019 dimulai, Macan Kemayoran diwajibkan tampil di Piala Presiden 2019, yang berjalan bareng dengan Piala AFC. Persija pun gugur di fase grup Piala AFC.
Di saat Liga 1 bergulir, Persija juga harus melanjutkan pertarungannya di Piala Indonesia. Ismed Sofyan dkk. berhasil melaju sampai final, namun gagal juara.
Persija sempat menang 1-0 di leg pertama. Pada leg kedua Persija gagal mempertahankan keunggulan setelah dilumat 0-2 oleh PSM Makassar.
Pertandingan leg kedua sebetulnya tak bersahabat untuk Persija. Mereka cuma punya waktu jeda dua hari dari pertandingan di Liga 1 ke final leg kedua Piala Indonesia.
Baca juga: Bhayangkara Punya PR di Penyelesaian Akhir |
Di sisi lain, PSM punya jeda waktu empat hari dari pertandingan ke pertandingan. Selisih dua hari kosong ini jelas sangat jomplang untuk Persija.
Hal tersebut cuma sebagian kecil terkait penjadwalan yang berkaitan dengan Liga 1 di putaran pertama. Pada putaran kedua, bukan tak mungkin ada masalah lagi.
Pada putaran pertama ini pun beberapa klub sebetulnya belum menyelesaikan 17 pertandingan. Seperti halnya Bali United baru main 16 kali, Persija dan Persipura main 14 kali, dan PSM 13 kali.
