Anggita adalah wanita 20 tahun yang mulanya cuma sekadar coba-coba mengolah si kuli bundar di masa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Berawal dari coba-coba, dia malah menemukan kebagiaan dengan bola di kakinya.
Sejak saat itu dia terjun ke dunia futsal sampai beralih ke lapangan besar dan membela tim Persija Putri. Tapi, sepakbola bukanlah hal yang Anggita impikan sejak lama. Menonton sepakbola di televisi pun jarang-jarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Perjuangan Liga 1 Putri untuk Ada dan Diakui |
"Aku dulu awalnya cita-cita jadi barista. Kebetulan juga aku suka ngopi. Pengen bangetlah pokoknya jadi barista," kata Anggita kepada detikSport.
"Waktu aku lulus sekolah langsung kerja jadi barista tiga bulan. Aku punya gaji yang lumayan besar jadi barista waktu itu dan mama maunya aku kerja, bukan main bola," sambungnya.
Keinginan Anggita untuk menjadi barista bisa terwujud karena peran temannya. Saat bekerja, coffee latte adalah menu yang pertama berhasil dibuat.
"Nah, kebetulan aku pas lulus sekolah nanya temen ada lowongan kerja nggak di kantornya. Katanya ada, tapi tidak ditempatin di kantor, aku disuruh jadi barista. Ya, aku seneng karena memang mau banget jadi barista," ungkapnya.
"Dia suruh apply lamaran. Setelah aku apply lamaran, besoknya langsung dipanggil buat training dan kerja deh," ujarnya.
Anggita cuma tiga bulan menjadi barista. Dia kemudian mencoba tantangan baru main bola lapangan besar pada Desember 2018.
(ran/mrp)