Rahim Soekasah: Dari Galatama ke Australia, Kini Incar Ketum PSSI

Rahim Soekasah: Dari Galatama ke Australia, Kini Incar Ketum PSSI

Randy Prasatya - Sepakbola
Senin, 28 Okt 2019 09:16 WIB
Rahim Soekasah, calon ketua umum PSSI. (Foto: Agung Pambudhhy/detikcom)
Jakarta - Rahim Soekasah maju sebagai calon Ketua Umum PSSI. Wajah lama di dunia sepakbola Indonesia ini berniat kembali. Bagaimana ceritanya?

Rahim telah bergelut di sepakbola Indonesia sejak tahun 80-an era Galatama. Dia pernah lama berstatus sebagai Manajer Pelita Jaya, yang kini telah berganti identitas menjadi Madura United.

Rahim juga sempat menduduki jabatan strategis sebagai Manajer Timnas Indonesia U-23 pada 2006 dan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) medio 2009, sebelum badan tersebut dibubarkan oleh PSSI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang semasa mudanya gemar menabuh alat musim drum ini juga dikenal sebagai orang dekatnya Nirwan Bakrie. Rahim bahkan dipercaya mengelola klub asal Australia, Brisbane Roar, yang dibeli Nirwan pada 2011.

Bisa dibilang, sepakbola adalah hidupnya Rahim. Dia pun kini memberanikan diri maju sebagai caketum PSSI, yang kongres pemilihannya berlangsung pada 2 November 2019.

Dorongan untuk maju menjadi caketum PSSI diungkapkan Rahim datang dari salah seorang wartawan. Namun, dia tak tahu siapa wartawan yang meneleponnya saat masih berada di Australia itu.


"Jadi saya lagi di Australia dan ada telepon dari orang media di Jakarta. Sekarang banyak anak-anak muda yang baru (di media), saya tidak begitu kenal," kata Rahim dalam bincang-bincangnya dengan detikSport di kediamannya.

"Dia mengaku dari media online di Jakarta. Dia bilang Pak Rahim tahu tidak ada masalah di Jakarta soal PSSI? Saya bilang cuma dengar-dengan saja. Terus dia bilang, Pak Rahim ini orang yang paling senior di sepakbola yang masih aktif. Apa tidak mau kembali memperbaiki persepakbolaan kita? Di Australia mau, kok tidak mau memperbaiki sepakbola di sini?" sambungnya.

Sepakbola Indonesia kini tengah merosot karena prestasi tak kunjung datang. Para petinggi PSSI juga ditahan karena kasus pengaturan skor.

"Terus dia tanya apa saya bersedia kalau jadi pengurus PSSI? Saya bilang ya bersedia, kalau jadi ketua umum PSSI saya sanggup karena saya mengerti. Saya dari awal bergerak di sepakbola di klub profesional."

"Terakhir-terakhir di 2006 saya menjadi ketua BTN, sebelumnya saya ditunjuk PSSI untuk membawa tim primavera di Italia. Saya juga ditunjuk PSSI bawa tim berlatih ke Uruguay untuk pemain usia muda. 2006 saya ditunjuk membawa tim U-23 berlatih di Belanda." tegasnya.




Hide Ads