Bintang Kamerun di Piala Dunia 1994, Roger Milla, juga sempat mencicipi Liga Indonesia. Dia cuma dua musim berkiprah di Liga Indonesia.
Di tahun pertamanya bersama Pelita Jaya, Milla membukukan 23 gol dalam 23 laga. Setelah menyeberang ke Putra Samarina, Mila membukukan 18 gol hanya dalam 12 laga.
Juara dunia Piala Dunia 1978, Mario Kempes, pernah mencicipi Galatama pada musim 1993/1994 atau musim terakhir kompetisi semiprofesional di Indonesia itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kurniawan Dwi Yulianto sempat menjadi role model pemain depan Indonesia. Dia merupakan pemain jebolan PSSI Primavera.
Pelita Bakrie dan PSM Makassar yang melambungkan namanya. Kurniawan merupakan salah satu bakat terbaik yang pernah dimiliki Indonesia, dia membukukan 33 gol dalam 59 pertandingan di Timnas Indonesia.
Bagi pendukung PSIS Semarang, Tugiyo merupakan legenda hidup. Pemain yang berjuluk Maradona dari Purwodadi itu membawa Mahesa Jenar menjadi juara Liga Indonesia 1998/1999.
PSIS saat itu menjadi one season wonder karena langsung degradasi semusim setelah juara. Selain Tugiyo, Ali Sunan yang menjadi bintang PSIS.
(cas/din)