Insyafadya Salsabilla: Dari Atletik, Kini Pimpin Top Scorer Liga 1 Putri

Insyafadya Salsabilla: Dari Atletik, Kini Pimpin Top Scorer Liga 1 Putri

Randy Prasatya - Sepakbola
Jumat, 20 Des 2019 17:53 WIB
Striker andalan Tira Persikabo, Insyafadya Salsabilla. (Foto: dok.Ist)
Jakarta - Striker Tira Persikabo Kartini, Insyafadya Salsabilla, Saat ini memimpin daftar top scorer Liga 1 Putri. Dia dulu seorang atlet atletik.

Insyaf sudah mengoleksi 14 gol sepanjang perhelatan Liga 1 Putri. Jumlah gol itu mengantarkan klubnya ke final untuk berjumpa Persib Bandung.

Duel Tira Kartini vs Persib berlangsung dua leg. Pertemuan pertama berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (22/12/2019). Laga kedua digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Sabtu (28/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insyaf adalah striker kelahiran 10 Maret 2002. Dia lahir sebagai anak ketiga dari empat bersaudara. Semua saudara kandungnya adalah laki-laki yang sama sekali tak terjun ke dunia sepakbola.

Wanita asal Surabaya, yang kini berusia 17 tahun itu, dulu bukanlah seorang pesepakbola. Insyaf justru seorang atlet atletik, yang prestasinya cukup oke.



Bersama detikSport, Insyaf berbagi cerita terkait awal mula bergabung dengan Tira Persikabo dan beralih cabang olahraga.

Berikut wawancara detikSport dengan Insyaf.

detikSport (d), persiapan Tira Kartini sejauh ini jelang final bagaimana?

Insyaf (I): Secara tim, kami sangat dadakan. PSSI mengeluarkan keputusan kami ke final memang mepet. Kami baru sempat latihan sekitar dua atau tiga hari untuk persiapan ke final.

Secara pribadi, saya juga tambah-tambah latihan sendiri. Jadi ketika kembali ke mess, fisiknya masih tetap terjaga, tidak ulang dari nol lagi.

d: Apa keunggulan Persib dari sudut pandang kamu?

I: Secara kekuatan kami hampir sama dengan Persib. Kami belum pernah menang dan cuma kalah 0-1. Sisanya imbang semua.

d: Bobotoh selalu kasih dukungan yang extra siapapun yang main selagi itu bawa nama Persib. Antisipasi kamu seperti apa?

I: Grogi pasti ada. Tinggal ke diri sendiri. Semoga nanti bisa tenang.

d: Bagaimana cerita kamu gabung Tira Persikabo?

I: Waktu itu ada broadcast-nya untuk seleksi. Bulan Agustus. Saya dikasih tahu teman, tapi teman akhirnya tidak berangkat. Saya sendirian dari Surabaya ke Bogor.


Ikut dari tahap satu dan akhir. Alhamdulillah lolos. Jadi, saya bolak-balik ketika tahap seleksi setiap minggu. Soalnya saya masih sekolah juga. Waktu itu ribet banget, tapi Alhamdulillah digantinya seperti ini, sampai ke final. Saya masih SMA kelas tiga. Umur sekarang 17 tahun.

d: Kamu itu basic bola dari futsal atau sudah dari sepakbola?

Aku dasarnya futsal. Saya 2018 main di tim Liga Pro klub NPS. 2019 main di Meta.

d: Apa yang bikin kamu pada akhirnya bisa memimpin sebagai top skor?

I: Yang pasti teman-teman kasih umpan enak-enak. Jadi saya di depan tinggal finishing. Suportnya juga bagus.

d: Posisi asli kamu itu apa memang target-man?

I: Saya target-man murni. Matok di depan saja.

d: Bagaimana penyelenggaraan Liga 1 Putri ini menurut kamu?

I: Kalau menurut saya, mungkin dari jadwal main. Seminggu main empat kali itu rasanya capek banget. Cowo saja mungkin seminggu tiga kali sudah protes. Apalagi kami yang perempuan. Jadwal semoga ke depannya bisa lebih baik.

d: Mulai suka sepakbola kapan?



I: Suka sepakbola dari kecil. Cuma dulu basic saya bukan atlet bola. Sebelum atlet bola, saya atlet atletik. Abis itu pindah ke futsal terus sekarang ke sepakbola. Mulai serius di futsal kalau tidak salah 2017.

d: Kenapa memilih pindah, apakah karena merasa sudah mentok di atletik?

I: Waktu itu di atletik juga lagi naik, tapi tidak tahu kenapa saya sangat ingin pindah cabor. Sempat ada perselisihan dengan orang tua. Tapi, akhirnya sekarang bisa jadi pembuktian dan ada di final.

d: Siapa yang menggoda pindah?

I: Dari atletik ke futsal awalnya ada orang yang ajak. Kalau dari futsal ke sepakbola memang diri sendiri yang mau.

d: Kamu ini anak perempuan satu-satunya dan tempat seleksi itu jauh. Apakah orang tua keberatan untuk ikut seleksi?

I: Awalnya agak keberatan. Saya juga bicara baik-baik. Menjelaskan bahwa nanti ke depannya bisa seperti ini. Alhamdulillah sekarang didukung.

d: Keluarga penggemar sepakbola atau atletik?

I: Keluarga rata-rata lebih tahu sepakbola daripada atletik. Waktu atletik, mereka tahunya waktu saya juara saja.



d: Prestasi atletik apa saja?

I: Pernah juara kejurnas U-16 tahun 2015 di nomor 60 meter putri. Kejurnas U-18 2017 juara estafet 4x100 meter. Kejurda di Jawa Timur juara lari 100 meter gawang 2017.

d: Siapa bek paling sulit kamu hadapi di Liga 1 Putri?

I: Vivi Oktavia Riski dari Persib susah banget. Dia pintar membaca bola dan bagus melakukan blok. Dia juga larinya cepat. Saya harus bisa lebih cepat lagi buat melewatinya.



Halaman 2 dari 4


Simak Video "Dear Erick Thohir, Zahra Muzdalifah Minta Liga 1 Putri Jalan Lagi"
[Gambas:Video 20detik]
(ran/cas)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads