Kondisi itu pula yang akhirnya berujung pada kebablasan Tisha dalam menjalankan organisasi. Tidak hanya dari zaman Edy Rahmayadi tapi hampir semester kepemimpinan Mochamad Iriawan. Terlebih sejak Joko Driyono berkasus hukum mafia bola dan Edy fokus pada pencalonan dirinya sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Salah satu contoh overlapping yang dikeluhkan muncul dari Ketua Umum PSSI 2011-2015, Djohar Arifin, yang saat ini menjabat sebagai anggota Komisi X DPR RI. Dia mengkritik kinerja Ratu Tisha hingga menyebut kelewat batas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratu Tisha sebagai Sekjen dinilai semena-mena dalam menghentikan beberapa pertandingan, salah satunya laga leg kedua final Piala Indonesia antara PSM Makassar dengan Persija Jakarta di Stadion Andi Mattalatta, Mattoangin, Makassar, tahun lalu. Kemudian, kasus kursi VVIP di SEA Games 2019, Manila, sehingga berujung pada permohonan maaf Iwan Bule kepada Djohar.
"Ketika Pak Jokdri mundur dan masuk tahanan, posisi pak Edy enggak ada orang yang powerfull lagi. Segala sesuatu diambil. Begitu sekarang ada ketua, itu (dia) masih merasa seperti dulu. Ketuanya mungkin merasa seperti diambil. Nah, Exco yang lama selama ini merasa dilewati," katanya.
![]() |
Baca juga: Ratu Tisha Mundur dari Sekjen PSSi, Ada Apa? |
"Sekarang jangankan pernyataan Pak Ibul, pernyataan Djohar Arifin saja, kan harusnya dihormati sebagai mantan Ketum PSSI. Sekarang jabatannya malah lebih lagi, posisinya di DPR. Dia sebagai mantan ketua umum PSSI, harusnya dia dapat kursi VVIP. Ini kan dia kasih ke orang lain, yang tiga orang siapa. PSSI kan butuh partner dari pemerintah," ujarnya.
Tommy pun menyerahkan keputusan kepada PSSI sebagai pihak yang berwenang memilih Sekjen. Dia juga tak ingin berspekulasi siapa sosok yang pantas.
"Ya, saya tidak tahu. Mungkin ketua sudah punya calon atau tidak. Tapi sekarang kan ada wakil Sekjen, ya wakil Sekjen bisa saja naik. Apakah dinaikkan atau ada yang lain, wakil sekjen tetap di situ," katanya.
"Mudah-mudahan tidak ada (masalah lagi) dan Sekjen baru bisa bekerja sama dengan Exco dan timnya," dia mengharapkan.
(mcy/cas)