Soal Nasib Liga 2, Persijap Jepara Ikut PSSI dan Pemerintah

Soal Nasib Liga 2, Persijap Jepara Ikut PSSI dan Pemerintah

Dian Utoro Aji - Sepakbola
Minggu, 31 Mei 2020 17:35 WIB
Pertandingan Persijap Jepara melawan PS Hizbul Wathan di Gelora Bumi Kartini
Pertandingan Persijap Jepara Vs PS Hizbul Wathan di Gelora Bumi Kartini. (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)
Jepara -

Persijap Jepara akan menghormati apa pun keputusan PSSI terkait nasib kompetisi Liga 2 di tengah pandemi virus Corona COVID-19, baik setop maupun lanjut.

"Apapun keputusan PSSI dan imbauan pemerintah, Persijap siap menghormati karena kesehatan dan keselamatan lebih utama di saat pandemi seperti ini," ujar Presiden Persijap Jepara M. Iqbal Hidayat dalam siaran pers, Minggu (31/5/2020).

Ia mengatakan, jika kompetisi tetap lanjut perlu ada beberapa pertimbangan. Di antaranya jika pertandingan digelar tanpa penonton tentu akan mengurangi pendapatan klub dari sektor penjualan tiket. Terlebih dalam kondisi seperti ini mencari sponsor pun sulit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kompetisi dilanjutkan tanpa penonton maka pendapatan dari penjualan tiket tidak akan bisa dicapai. Dalam kondisi ekonomi yang susah Sponsor pun sulit dalam kondisi seperti ini, kita hanya bisa mengandalkan subsidi," ujar Iqbal.

Tidak hanya itu, pihaknya juga siap jika kompetisi tetap dilanjutkan dengan catatan harus mempertimbangkan aspek kesehatan. Apalagi saat tandang ke luar daerah bahkan luar pulau.

ADVERTISEMENT

"Selain dari itu banyak hal yang harus dipertimbangkan kalau kompetisi dilanjutkan, baik itu transportasi ke luar pulau, protokol kesehatan juga harus dilaksanakan," jelasnya.

Ditambahkan, Manajer Persijap Jepara Arief Setiadi menyebut bahwa kompetisi memang harus disetop jika kondisinya tidak memungkinkan. Sebaliknya jika kondisi sudah memungkinkan, kompetisi sebaiknya dilanjutkan. Secara garis besar, Tim berjulukan laskar Kalinyamat akan mengikuti keputusan dari PSSI.

"Namun jika memungkinkan untuk dilanjutkan kita juga akan mengikutinya. Namun tentunya perlu ada regulasi yang mengatur tentang pemain gaji subsidi dan lainnya ataupun SOP baru terkait pertandingan di lapangan," tambahnya.




(krs/nds)

Hide Ads