Bhayangkara FC siap ikuti lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 2020 yang rencananya digelar pada Oktober nanti. Semuanya bergantung pada solusi terbaik dari PSSI.
Semua klub sepakbola di tanah air saat ini mengalami kesulitan keuangan setelah ditinggal pihak sponsor akibat pandemi COVID-19. Tak terkecuali adalah Bhayangkara FC yang terkena dampak hingga hanya bisa membayar gaji pemain maksimal 20 persen.
Meskipun begitu klub sepakbola milik institusi Polri ini siap untuk melanjutkan sisa kompetisi yang dimulai Oktober mendatang. Meskipun begitu pihak Bhayangkara FC berharap PSSI bisa memberi solusi terbaik di tengah semua klub ini mengalami kesulitan keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapannya ada solusi-solusi terbaik buat kelanjutan Liga 1 yang tinggal menyisakan dua bulan kalau dimulai bulan Oktober," kata Kombes Pol Sumardji Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Jumat (10/7/2020).
Sumardji menambahkan, tidak mudah menggelar pertandingan di sisa waktu kompetisi Liga 1. Sebab saat ini masih menyisakan 31 pertandingan, sementara waktu kompetisi Liga 1 hanya dua bulan.
"Di tengah pandemi COVID -19, Bhayangkara FC meniadakan latihan klub. Semua pemain latihan sendiri di rumah dan hanya menerima gaji maksimal 20 persen sejak Juni lalu," jelas Sumardji.
Seperti diketahui PSSI berencana melanjutkan kompetisi Liga 1 dan akan dipusatkan di Jawa Tengah. Namun sebagian klub sudah menolaknya seperti Barito Putra, Persipura Jayapura, Persik Kediri, Persita Tangerang dan Persebaya Surabaya. Alasan klub rata-rata sama yaitu kesulitan keuangan, sehingga sulit membayar gaji pemain yang sudah mereka kontrak.
(aff/krs)