PSSI belum membuat langkah antisipasi andai ada pemain yang terpapar COVID-19 saat Shopee Liga 1 berjalan lagi. Mereka perlu melakukan koordinasi lebih lanjut.
Shopee Liga 1 dan Liga 2 resmi dilanjutkan mulai 1 Oktober dan 17 Oktober di tengah pandemi virus Corona. Keputusan diambil setelah PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Persiapannya pun terus berjalan dari layer atas hingga klub-klub yang akan menjadi peserta. Bahkan protokol kesehatan dikeluarkan untuk mencegah adanya pemain atau ofisial juga tim pendukung terpapar virus corona yang kasusnya tiap hari meningkat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di level pelatnas, Menpora Zainudin Amali secara tegas akan menghentikan pemusatan latihan nasional cabor jika ada atlet yang positif.
Lantas bagaimana dengan kompetisi Shopee Liga 1? Menjawab pertanyaan itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, belum bisa secara detail menjelaskan. Ia perlu berkoordinasi lebih dalam dengan pihak-pihak terkait.
"Masalah kompetisi tentunya kami nanti akan betul-betul jadi rumusan atau kesepakatan bersama. Kami akan bekerja sama dengan Gugus Tugas yang ada di sana. Berkaitan jika ada pemain yang positif COVID-19," kata Iriawan dalam acara Haornas 2020 Tingkatkan Kebugaran, Prestasi, dan Nilai Ekonomis Olahraga, di Wisma Kemenpora, Selasa (8/9/2020).
"Tentu ini berkaitan lebar dengan munculnya COVID-19 eksesnya besar sekali. Kepada jalannya pertandingan, hak siar yang jalan, hotel yang sudah dipakai, transportasi dan lain sebagainya," dia menjelakan.
"Kami akan jawab ketika mendekati. Kami akan koordinasi terus dengan pemerintah setempat dan Gugus Tugas penanganan COVID-19 dan sebagainya," ujar pria yang karib disapa Iwan Bule ini.
Dalam sepekan terakhir, rata-rata penambahan orang yang terinfeksi virus Corona di Indonesia lebih dari 3.000 orang. Dalam data yang dilansir WHO, ada 21.470 kasus baru dalam tujuh hari terakhir terhitung sejak 7 September. Siap gelar Shopee Liga 1, PT Liga Indonesia Baru?
(mcy/cas)