Persib Legend versus Primas Club di Tasikmalaya dibubarkan oleh polisi. Kerumunan masa yang hendak menonton laga dibubarkan aparat.
Di lapangan bola Desa Sukarasa, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (30/9/2020) sore WIB, Persib Legend vs Primas Club digelar.
Penonton tidak menjaga jarak, berkerumun saling berdesakan hingga sebagian tidak gunakan masker dalam usaha mencegah penyebaran virus Corona. Kapolres Tasikmalaya, AKBP Hendria Lesmana, memimpin langsung pembubaran beserta anggota TNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta sama penonton, masyarakat yang hadir untuk membubarkan diri. Pertandingan bola ini ditunda sampai pandemi COVID-19 usai. Kita melakukan ini semata mata untuk kesehatan bapak ibu agar terhindar dari COVID-19," ucap Hendria.
Pembubaran kerumunan ini saat Persib Legend vs Primas ini harus dilakukan agar tak mempertinggi risiko penularan COVID-19 di Tasikmalaya.
"Kami lakukan pembubaran kerumunan ini demi antisipasi penyebaran COVID-19. Apalagi jelas aturanya dilarang berkerumun. Kami minta pemain Persib Legend ini kembali ke kota asal dan kami kawal," tutur Hendria.
Para mantan pemain Persib yang hadir di antaranya Zaenal Arief, Eka Ramdhani, Tantan dan Yandi Sofyan. Meski sudah mengenakan seragam bola, mereka gagal bertanding dengan klub tarkam tersebut.
Baca juga: Beckham Bermimpi Jadi Legenda Persib |
"Bapak ibu saya mohon maaf tidak bisa bertanding. Kami ikuti ketentuan yang berwenang," kata Zaenal Arief di hadapan ribuan penonton.
Meski Kecewa, panitia mengaku ikhlas pertandingan Persib Legend vs Primas batal digelar. Mereka juga akan bertanggung jawab mengganti tiket yang sudah terlanjur dibeli masyarakat.
"Kami kecewa iya. Karena tadinya kami ini mau hibur masyarakat desa kami saja yang sudah rindu pertandingan bola. Ternyata memang gak boleh berkerumun. Kami sebagai warga negara dan taat hukum maka ikuti permintaan pak polisi. Kami akan kembalikan dan urus uang tiket yang sudah dibayarkan," ujar Iman Soleh, ketua panitia.
(cas/rin)