Kiper Persib Bandung I Made Wirawan bercerita mendampingi anaknya sekolah dari rumah. Dia mengungkapkan kesulitannya.
Kegiatan belajar-mengajar dilakukan jarak jauh selama pandemi virus Corona. Itu sudah dilakukan sekitar 7 bulan, sejak Maret.
Sulitnya menjadi ayah sekaligus pengajar, ketika mendampingi anaknya melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di rumah diceritakan oleh Made Wirawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain asal Bali itu lebih banyak menghabiskan waktu di rumah karena tim menyesuaikan jadwal latihan dari enam kali seminggu, menjadi tiga kali seminggu. Pemain diberi waktu lebih banyak dengan keluarga untuk menanamkan motivasi di tengah ketidakjelasan kompetisi.
"Kadang-kadang aku ikut bantuin juga, kalau misalkan butuh kaya menggambar atau soal-soal yang dia enggak mengerti ya dibantuin juga. Saat mami-nya masak, kami yang bantuin, jadi guru sementara ternyata susah ya," ujar Made Wirawan dalam telekonferensi, Selasa (27/10/2020).
Ayah beranak dua itu mengaku kesulitan ketika anaknya tak mau mengerjakan soal atau sulit diarahkan. Pasalnya, situasi di rumah jelas berbeda sekali dengan saat mengenyam pendidikan langsung di sekolah. Masalahnya bukan soal materi pelajaran, tetapi soal membuat anak patuh dan mau mengikuti materi pelajaran yang diberikan sekolah.
"Bukan mata pelajarannya yang susah, atur anaknya yang susah. Kadang dia enggak mau atau males, tahu sendiri kan kalau di rumah bisa lebih bebas, kalau di sekolah, dia lebih takut sama gurunya. Kalau di rumah kan kita harus rayu dia untuk ayo bikin, supaya mau juga apalagi bosan juga gak ada temannya," ujar I Made.
Tinggal di Bandung hampir 10 tahun, Made Wirawan mengaku kerasan tinggal di Kota Kembang. Meski usianya sudah menginjak 38 tahun, ia belum terpikirkan akan menetap di Bandung setelah gantung sepatu nanti.
"Kalau itu belum ada rencana dan belum sampai sana. Ya sejauh ini nyaman disini, besar disini, ya kita lihat nanti lah seperti apa. Kita enggak tau. Kalau KTP sudah Bandung, sudah dari 2015 kalau enggak salah," pungkasnya.