Shopee Liga 1 Belum Jalan, PSSI Minta Kapolri Peduli Pemain-Pelatih

Shopee Liga 1 Belum Jalan, PSSI Minta Kapolri Peduli Pemain-Pelatih

Muhammad Robbani - Sepakbola
Senin, 16 Nov 2020 15:20 WIB
extraordinary club meeting 2020 antara klub Shopee Liga 1 2020 dengan PT LIB dan PSSI, termasuk ketum PSSI Mochamad Iriawan, di Yogyakarta, Selasa (13/10/2020).
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, berharap Kapolri, Idham Aziz, memperhatikan pemain terkait Shopee Liga 1. (Foto: detikcom/Jauh Hari Wawan S)
Jakarta -

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meminta Kapolri Idham Aziz memerhatikan nasib pemain dan pelatih sepakbola terkait Shopee Liga 1 2020 yang tak kunjung digelar.

Shopee Liga 1 bersama Liga 2 2020 sudah vakum sejak pertengahan Maret lalu. Pemasukan para pelaku sepakbola pun tak menentu karena ketiadaan kompetisi.

PSSI bersama PT LIB mau kompetisi lanjut lagi. Tapi rencana kick off pada Oktober dan November sudah dua kali gagal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebabnya, izin dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tak kunjung didapatkan. Untuk itu, Mochamad Iriawan pun minta pengertian dari Kapolri untuk memberikan izin penyelenggaraan pertandingan sepakbola, termasuk Shopee Liga 1.

"Saya sudah bersurat ke Kapolri, sampai sekarang belum ada jawaban. Kami berharap sekali. Kasihan pelatih dan pemain sudah banyak yang menjerit ke saya," kata Mochamad Iriawan saat ditemui wartawan di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Minggu (15/11/2020).

ADVERTISEMENT

"Upaya kami sudah maksimal. Jadi tinggal menunggu pemerintah dan Polri saja untuk memberikan izin," ujarnya menambahkan.

Banyak pemain yang kini mulai terjun ke pertandingan Antar Kampung (Tarkam) untuk menyambung hidup. Teranyar ada Saddil Ramdani yang kedapatan sempat berada di lapangan banjir meski mengklaim batal bermain karena kondisi lapangan yang buruk akibat hujan.

Satu yang pasti, pendapatan pemain dan pelatih sepakbola menjadi tak menentu. PSSI dua kali menerbitkan Surat Keputusan (SK) yang mengatur besaran gaji pemain di tengah vakumnya kompetisi.

"Saya meminta kepada pemerintah dan kepolisian untuk melihat para pelatih dan pemain yang kesulitan sekarang. Klub juga berteriak karena tidak ada sponsor," ucap Iwan Bule, sapaan Mochamad Iriawan.

Tak usah jauh-jauh menengok ke Eropa, semua negara di Asia Tenggara kecuali Brunei sudah menyelenggarakan pertandingan sepakbola lagi. Indonesia menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang kompetisinya mati suri.

Sementara Brunei sebenarnya masuk pengecualian karena sudah memutuskan meniadakan sepakbola sejak pandemi COVID-19. Sedangkan Indonesia baru berencana melanjutkan kompetisi Shopee Liga 1 2020 pada Februari 2021, dengan kondisi tak ada jaminan bakal mendapat izin Polri.

(cas/aff)

Hide Ads