Mochamad Yudha Febrian sudah dikirim Barito Putera, klubnya tempat bernaung, ke pesantren selama sekitar dua pekan terakhir ini. Bek sayap itu disebut betah menjalani program pembinaan mental di sana.
Yudha dikirim ke pesantren setelah sang pemain melakukan tindakan indisipliner. Bersama Serdy Ephy Fano, Yudha sempat terlambat datang latihan Timnas Indonesia U-19.
Usut punya usut, ternyata Yudha dan Serdy pulang ke hotel pukul 03.00 WIB, yang membuat mereka terlambat datang ke latihan Timnas U-19. Tim pelatih pun sepakat untuk memulangkan kedua pemain itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barito Putera yang tak mau tercoreng wajahnya kemudian membuat program pembinaan mental. Yudha Febrian setuju untuk dibina di pesantren agar tak mengulang kesalahan yang sama di masa yang akan datang.
"Kabarnya Yudha di sana baik, dia juga tetap menjalani latihan di sana. Hal yang paling penting kan program pembinaan ini fokus kepada kerohaniannya dia," kata Manajer Barito Mundari Karya dalam rilis klub.
"Dia merasa betah di sana, dan dia juga menyesal serta menerima konsekuensinya. Saya lihat dia juga sekarang sering mengaji dan mengikuti kegiatan kerohanian lainnya di sana," ujarnya menambahkan.
Meski mondok di pesantren, Barito Putera tetap memberikan pengawasan kepada pemainnya tersebut. Yudha juga diminta tetap menjalani latihan demi menjaga kondisi.
Mundari Karya kebetulan kedapatan tugas dari manajemen klub untuk menengok pemain mudanya itu di pesantren. Diharapkan Yudha bisa menjalani program pembinaan dengan lancar sampai selesai.
"Alhamdulillah semua keperluan Yudha di sana juga bisa kami penuhi. Mulai asupan gizi dan vitamin juga kami penuhi di sana. Awal Januari kira-kira kami akan menengok Yudha lagi ke sana," ucap Mundari sekaligus mengakhiri.
(krs/ran)