Alasan Lapangan Latihan JIS Gunakan Rumput Hybrid

Alasan Lapangan Latihan JIS Gunakan Rumput Hybrid

Mercy Raya - Sepakbola
Senin, 28 Des 2020 15:17 WIB
Lapangan latihan Jakarta International Stadium memakai rumput hybrid.
Rumput lapangan latihan Jakarta International Stadium menggunakan rumput hybrid. (Foto: dok.internet)
Jakarta -

PT Jakarta Propertindo mengungkapkan alasan di balik penggunaan rumput hybrid untuk lapangan latihan Jakarta International Stadium. Apa itu?

Jakpro dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan peresmian dua lapangan latihan JIS pada Senin (28/12/2020). Seremoni dilakukan secara langsung juga virtual.

Dalam acara tersebut, Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto, menjelaskan perihal penggunaan rumput hybrid, yang merupakan kombinasi antara rumput alami dengan sintetis, pada lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yg jelas ini tidak terlepas dari rekomendasi FIFA. Jadi rumput hybrid ini menggunakan rumput sintetis dari Italia tapi rumput alaminya dari Boyolali. Di sana ada petani rumput khusus lapangan sepakbola. Dan untuk negara yang beriklim tropis, hybrid adalah yang terbaik," kata Dwi dalam jump pers virtualnya dengan pewarta.

Menurut Dwi, pihaknya sempat melakukan uji coba menanam rumput hybrid tersebut pada dua bulan lalu. Uji pertama rumput alami diletakkan di atas rumput sintetis, dan uji kedua kombinasi dibuat sebaliknya.

ADVERTISEMENT

"Hasil yang terbaik adalah yang rumput alami di bawah, tumbuh lebih cepat dan kekuatan akarnya lebih bagus, sehingga untuk lapangan latihan ini, rumput alaminya di bawah dari rumput sintetis. Nanti kalau rumput alaminya sudah tumbuh normal kami potong. Sesuai standar FIFA maksimum tinggi rumputnya 2 cm," dia menjelaskan.

"Nah, ini pun dicek FIFA karena ketebalan rumput mempengaruhi pantulan bola. Kalau tak memenuhi standar lapangan ini tak dapat sertifikat."

Project Director JIS PT Jakpro, Iwan Takwim, menambahkan terkait dengan material rumput hybrid pada saat basic desain, pihaknya juga telah melakukan studi banding dengan stadion-stadion besar di luar negeri.

"Pemikirannya dari aspek survive apalagi dengan kondisi tropis. Terdekat tetangga kita, Singapura. Awalnya mereka menggunakan murni rumput natural terutama di lapangan utama. Tapi kemudian mereka mengalami lonjakan biaya pemeliharaan dan oleh FIFA disarankan menggunakan hybrid," kata Iwan.

Menyoal proporsi antara penggunaan rumput natural dengan sintetis, Iwan mengungkapkan 95:5 persen.

"Rumput sintetisnya 5 persen, 95 persen naturalnya. Jadi harapan kami dengan menggunakan hybrid ini jika sudah terjadwal kegiatan sepakbola di Jakarta Internasional Stadium ini tak terganggu oleh survivenya rumput ini sehingga itu bisa terus kita manfaatkan secara rutin," dia mengharapkan.

Tak hanya itu, umur ekonomisnya rumput hybrid di lapangan latihan JIS diklaim bisa mencapai 3.000 jam pertandingan atau setahun bisa digunakan pertandingan atau latihan sebanyak dua kali sehari. Dengan catatan durasi masing-masing sesi 1,5 jam. Sementara rumput hiasa kekuatannya hanya 300 jam.

(mcy/cas)

Hide Ads