NDRC Indonesia mengabulkan tuntutan pemain-pemain PSM Makassar yang gajinya tertunggak. Juku Eja harus melunasi kewajibannya membayar gaji sebesar Rp 6 miliar.
GM Asosiasi Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) Ponaryo Astaman pada Februari lalu mengungkapkan bahwa mayoritas pemain PSM gajinya tertunggak. Para pemain ini sudah melaporkan masalah penunggakan ke APPI sejak akhir tahun lalu.
Merespons laporan pemain, APPI mulai berkoordinasi dengan PSM pada 24 November 2020. Korespondensi kedua kemudian dilakukan pada 16 Desember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena tak ada itikad baik, masalah ini akhirnya dilaporkan ke NDRC (National Dispute Resolution Chamber) yang merupakan badan sengketa pemain. NDRC pada akhirnya memutuskan PSM untuk melunasi gaji pemain dengan total Rp 6 miliar.
"NDRC Indonesia menyampaikan keputusan tertanggal 5, 6, dan 7 April 2021, memerintahkan PSM Makassar untuk membayarkan tunggakan dalam waktu 45 hari," tulis rilis APPI.
Adapun keputusan NDRC sudah berlaku secara hukum per 20 April. Dengan begitu, PSM punya waktu sampai 4 Juni 2021 untuk melunasi kewajibannya membayar hak pemain.
"Dan bila melewati batas waktu, maka tidak dapat melakukan pendaftaran pemain dalam 3 periode pendaftaran pemain. Total keseluruhan tunggakan mencarap Rp 6.000.000.000,-," lanjut rilis APPI.
Masalah penunggakan gaji pemain PSM pertama kali mengemuka setelah Giancarlo Lopes Rodrigues melapor ke DRC (Dispute Resolution Chamber) FIFA. Pemain asal Brasil itu kini sudah meninggalkan Juku Eja bersama dua pemain asing lainnya.
Cuma WIljan Pluim, pemain impor yang masih bertahan di PSM hingga saat ini. Setelah kasus Giancarlo mengemuka, ternyata mayoritas pemain PSM lainnya juga ditunggak gajinya.
PSM belum lama ini baru saja tampil di Piala Menpora 2021 dan melaju sampai babak semifinal. Mereka tampil di ajang pramusim dengan jargon #LocalPride alias 100 persen menggunakan pemain lokal.
(cas/aff)