Exco PSSI Putuskan Liga 1 Tanpa Degradasi, J-League Jadi Acuan

Exco PSSI Putuskan Liga 1 Tanpa Degradasi, J-League Jadi Acuan

Muhammad Robbani - Sepakbola
Jumat, 07 Mei 2021 18:00 WIB
Logo PSSI
Exco PSSI Putuskan Liga 1 Tanpa Degradasi, J-League Jadi Acuan. Foto: Hasan Al Habshy
Jakarta -

Komite Eksekutif (Exco) PSSI memutuskan kompetisi Liga 1 2021 digelar tanpa degradasi. Kompetisi sepakbola Jepang, J-League, menjadi acuannya.

Keputusan menghapus degradasi dibuat dalam rapat Exco PSSI yang digelar pada hari Senin (3/5/2021). Kondisi pandemi COVID-19 dinilai masih akan menjadi tantangan buat para klub sehingga dirasakan perlu adanya penghapusan sistem degradasi.

Exco PSSI sadar keputusan ini tidak populis di kalangan penggemar sepakbola Indonesia. Tapi mereka beralasan bahwa toh J-League juga menerapkan hal serupa di musim kompetisi 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sifatnya sementara, terus ada beberapa negara seperti Jepang yang melakukan itu, jadi, ada contohnya. Pertimbangan ini dari sisi ekonominya," kata anggota Exco PSSI Hasani Abdulgani kepada wartawan.

Ucapan Hasani mengacu ke J1 League dan J2 League yang meniadakan degradasi di musim 2020. Saat itu Jepang memilih jalan itu agar klub tak khawatir dengan kondisi pandemi.

ADVERTISEMENT

Karena Jepang mau kompetisi tetap berjalan sampai tuntas meski dengan segala tantangan yang ada. Dampaknya kini J1 League musim 2021 diikuti 20 klub dari yang biasanya 18 klub.

Nah Exco PSSI mau Liga 1 menerapkan hal serupa seperti kompetisi di Jepang. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan klub di masa pandemi COVID-19.

"Orang banyak bertanya, 'kenapa?'. Kalau orang tak punya klub, susah menceritakannya. Apalagi kalau seorang suporter. Seorang yang punya klub, sangat berat. Seorang yang punya perusahaan, hari ini sangat berat," tutur Hasani.

"Karena dampak dari kondisi ini sangat berdampak. Ditambah kompetisi musim ini tanpa penonton. Klub tak dapat income kecuali subsidi dari PT LIB. Setelah pertimbangan-pertimbangan itu, klub-klub ini tidak akan maksimal nantinya karena faktor ekonomi tadi. Bisa-bisa kalau kami paksakan, klub bisa mundur," ucapnya.

(krs/yna)

Hide Ads