Shin Tae-yong Minta Pusat Latihan Khusus Timnas, Ini Jawaban PSSI

Shin Tae-yong Minta Pusat Latihan Khusus Timnas, Ini Jawaban PSSI

Mercy Raya - Sepakbola
Jumat, 14 Mei 2021 22:05 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memimpin Timnas U-23 di laga uji coba melawan Tira Persikabo di Stadion Madya, Jakarta, Kamis 5 Juli 2021.
Shin Tae-yong meminta PSSI membangun pusat latihan untuk timnas Indonesia. (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong meminta PSSI membuat pusat latihan khusus sepakbola. Hal ini tak lepas dari potensi Indonesia yang besar.

Hal itu disampaikan Shin Tae-yong karena melihat tim nasional masih harus meminjam stadion untuk latihan. Seperti diketahui, selama ini Timnas kerap menggunakan Stadion Madya sebagai lokasi latihan.

Stadion tersebut bukan bukan milik PSSI, sendiri melainkan di bawah pengelolaan Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (BLU PPK GBK). Itu pula yang bikin pemain Timnas tak bisa memakai stadion dengan maksimal, misalnya saat ingin menambah porsi latihan sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya meminta kepada bapak Ketua Umum (PSSI) untuk punya training center sendiri. Jadi kalau pemain mau latihan sendiri atau tambahan, mereka bisa melakukannya kapan pun," kata Shin tae-yong di hadapan Mochamad Iriawan dan para pemain, di Hotel Fairmont, Jumat (14/5/2021).

"Jadi semisal Osvaldo Haay, tembakannya kurang bagus, nanti bisa dilatih lagi oleh coaching staff. Selain itu, jika ada lapangan sendiri maka tidak hanya latihan bersama, para pemain juga bisa latihan pribadi untuk meningkatkan skill dan kemampuan sendiri. Tapi sayangnya saat ini tidak lapangan untuk itu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Meskipun demikian, pelatih asal Korea Selatan ini juga tidak ingin ketiadaan lapangan menjadi alasan pemain malas menambah latihan.

"Kalian seharusnya bisa datang lebih dulu ke lapangan untuk meningkatkan skill Anda pribadi tapi sampai saat ini tidak ada pemain yang seperti itu," sambung Shin Tae-yong.

"Pemain Indonesia juga tidak suka main adu badan, main keras. Dan untuk main adu badan keras itu kalian badannya harus dilatih, tapi sampai saat ini tidak ada pemain yang berusaha untuk itu. Padahal kalian juga bisa latihan pribadi di gym, tapi ya tidak ada."

"Jika kalian tanya Egy (Maulana Vikri) atau Witan (Sulaeman), atau pemain Korea yang main di Eropa seperti Son (Heung-min), mereka selain latihan, juga melakukan latihan pribadi di gym, bahkan bisa hampir seharian di sana," ujarnya.

Permintaan serupa sempat diungkapkan oleh beberapa pemain seperti Evan Dimas, Osvaldo Haay, dan Pratama Arhan. Mendengar hal tersebut, Iriawan meneruskannya kepada Uden Kusuma yang merupakan Staf Ahli Kemenpora sekaligus manajer timnas U-23, agar ke depan bisa membantu PSSI mewujudkan pusat latihan timnas.

"Ya, tadi kami juga sudah sampaikan ke Stafsus Kemenpora, Pak Uden. Kami federasi terus terang belum mampu untuk membangun TC karena sulit situasi begini," kata Iriawan.

"Harapannya (ada bantuan) dari pemerintah dan sudah dicatat beliau (Uden Kusuma). Untuk itu, saya juga minta (kepada pemain) agar bisa menjadi yang terbaik. Jadi teori dari Spanyol, infrastruktur itu paling utama. Ini jeritan hati dari pemain, bukan saya, kalau saya mungkin dibilang mengada-ada, tapi ini dari pemain. Insya Allah sepakbola kita meningkat," harap pria yang karib disapa Ibul ini.




(mcy/raw)

Hide Ads