Indonesia Main Keras Lawan Vietnam, Dibilang kayak Petinju

Indonesia Main Keras Lawan Vietnam, Dibilang kayak Petinju

Lucas Aditya - Sepakbola
Selasa, 08 Jun 2021 18:30 WIB
indonesia vs vietnam timnas indonesia timnas vietnam kualifikasi piala dunia 2022 zona asia
Timnas Vietnam disebut seakan melawan 'petinju' ketika menumbangkan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022. (Foto: Dok. PSSI)
Jakarta -

Timnas Indonesia menunjukkan permainan keras saat melawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pemain Skuad Garuda disebut layaknya petinju.

Indonesia tumbang 0-4 dari Vietnam saat bertanding di Stadion Al Maktoum, Senin (7/6/2021). Setelah bisa menahan di babak pertama, tim Merah Putih kebobolan empat gol dalam 23 menit.

Gol pertama Vietnam diciptakan oleh Nguyen Tien Linh pada menit ke-51. Menyusul kemudian, gol yang dicetak oleh Nguyen Quang Hai (62), Nguyen Cong Phuong (67), dan Vu Van Thanh (74).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi panas terjadi di Indonesia vs Vietnam. Tekel dua kaki Pratama Arhan pada Nguyen Tuan Anh pada menit ke-60. Keributan terjadi pemain Do Duy Hanh sampai mencekik Pratama Arhan.

Sebelum itu, pelanggaran keras juga dilakukan oleh Rachmat Irianto. Dia mendapatkan kartu kuning di babak pertama karena melanggar pemain Vietnam.

ADVERTISEMENT

Eks pemain Vietnam, Nguyen Viet Thang, mengomentari permainan keras Indonesia. Dia menyebut semestinya ada pemain tim Merah Putih yang diacungi kartu merah.

Di sepanjang pertandingan, ada 5 kartu kuning yang diterima pemain Indonesia. Ditambah kartu kuning yang didapat oleh Shin Tae-yong. Soccerway mencatat ada 16 pelanggaran dilakukan Indonesia, berbanding 8 dari Vietnam.

"Saya tak tahu memilih kata apa untuk menggambarkan gaya bermain Indonesia. Mereka bermain menurun dan tak enak dilihat. Itu membuktikan bahwa mereka lebih lemah dalam hal kemampuan dibandingkan Vietnam," kata Viet Thang kepada VnExpress.

"Sebagai seseorang yang terbiasa bermain sepakbola dan sekarang bekerja sebagai pelatih, saya bersimpati untuk pemain Vietnam saat mereka harus melawan para 'petinju' Indonesia."

"Lawan hanya bekerja keras untuk terus menerjang, itu bisa dikatakan bisa berhenti bermain sepakbola. Wasit bersikap lunak pada mereka, jika tidak akan ada lebih banyak kartu dan seorang pemain Indonesia bisa dikartu merah lebih awal," kata dia menambahkan.

(cas/krs)

Hide Ads