Liga 1 2021/2022 menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Apa bedanya dengan saat Piala Menpora 2021?
Dokter tim PSS Sleman, Elwizar Aminuddin, membeberkan mengenai komparasi prokes di Piala Menpora dan Liga 1.
"Beberapa poin yang beda adalah perihal protokol kesehatan yang dilakukan untuk individu baik untuk pemain, pelatih, ofisial tim maupun orang-orang yang memang berada di area stadion nantinya," kata dr Amin kepada wartawan, Senin (30/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia membeberkan, dalam kompetisi Liga 1, penerapan protokol kesehatan jauh lebih ketat.
"Di turnamen Piala Menpora, kami hanya melakukan swab antigen di hari H pertandingan, tapi di kompetisi BRI Liga 1 lebih ketat lagi. H-1 melakukan PCR SWAB kemudian di hari H nya melakukan swab antigen, kemudian per 7 hari sekali melakukan swab antigen dan itu memang agak repot tapi untuk kepentingan kita semua," urainya.
Amin menegaskan, protokol kesehatan yang ketat diberlakukan kepada seluruh tim Super Elja. Ia menegaskan penerapan prokes ini harus ditanamkan untuk menumbuhkan kesadaran menjaga berlangsungnya kompetisi hingga usai.
"Satu hal yang harus ditanamkan, kita berharap kompetisi dimulai setelah dimulai kita berharap berjalan lancar, kemudian kita berharap kompetisi sampai selesai," ucapnya.
"Caranya mengikuti protokol kesehatan yang ketat, dan menjalani apa yang sudah di set up yang dibikin federasi, PT. LIB yang bekerja sama dengan Kemenkes," sambungnya.
Ia pun memberikan pesan agar setiap orang bisa menjaga protokol kesehatan. Selain itu, ia meminta agar pemain maupun offsial tim Liga 1 mengurangi mobilitas guna mencegah penularan COVID-19.
"Sebagai masing-masing individu kami wajib mawas diri agar benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Jika tidak ada keperluan penting tidak usah keluar, jika tidak ada yang urgent tidak usah pergi," tegas dokter Amin.
(cas/ran)