Kisah inspiratif selalu datang dari mereka yang tidak pernah lelah berjuang. Salah satunya adalah Mila Nur Karmila (29), pesepakbola putri asal Karawang yang kini mampu membuka mata keluarga. Ia unjuk gigi dengan cara masuk tim putri Persib Bandung hingga tim Jawa Barat untuk PON Papua tahun ini.
Kisah Mila, atau sering disapa Micil, ini memang satu dari jutaan perempuan di Indonesia yang pernah merasakan diskriminasi gender, khususnya dalam perjalanan menjadi pesepakbola putri di Jawa Barat.
Baca juga: Eko Yuli Irawan Bidik Emas dan Rekor PON |
Saat detikSport berusaha mewawancarainya lebih mendalam, tentang kariernya dalam menjadi pesepakbola, Micil mengaku banyak kendala yang ia dapatkan. Perempuan yang lahir tahun 1992 ini bahkan sempat terpaksa harus sembunyi-sembunyi bermain sepakbola dari kedua orang tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua orang tua awalnya menginginkan saya jadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan tidak setuju atas pilihan saya menjadi pemain sepakbola, dan menganggap pilihan saya itu aneh karena mereka mungkin berpikir saya seorang perempuan," kata Mila saat diwawancarai melalui telepon selular, Sabtu (18/9/2021).
![]() |
Namun, dengan kegigihan dan usaha keras yang berbuah prestasi, ia akhirnya berhasil meyakinkan kedua orang tua mengenai talentanya.
"Alhamdulillah, setelah lulus SMA, dan kuliah di Bandung, dan ikut tim futsal putri di kampus, akhirnya saya ditarik masuk ke tim putri Persib Bandung, dari situ kedua orang tua mulai terbuka pandangannya, dan mendukung saya bermain bola," tutur perempuan pemilik nomor punggung nomor 4 ini.
[Halaman berikutnya: Dari Persib ke tim Jabar di PON Papua]