Liga 2 tak dipantau AFC/FIFA
Berbeda dengan Liga 1, masalah penunggakan gaji di Liga 2 tak diawasi oleh AFC/FIFA. Ada kesan klub bermasalah hingga penyelenggara cuek dengan isu ini sehingga masalah serupa terus berulang setiap musimnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klub-klub Liga 1 juga sempat bermasalah, namun mereka semua membereskannya sehari sebelum kick off. PSM Makassar misalnya yang melunasi semua tunggakannya pada 26 Agustus atau tepat sehari sebelum kick off Liga 1 yang jatuh pada 27 Agustus.
"Kalau yang Liga 1 insyaallah aman, yang ribet nanti Liga 2 karena tidak di bawah pantauan AFC/FIFA," kata Plt. General Manager APPI M.Hardika Aji pada 26 Agustus lalu.
Tunggakan Rp 2,3 Miliar Persis Solo
Selain empat klub di atas, ada juga Persis Solo yang digugat 18 pemain karena masalah serupa. Khusus Persis, gugatan 18 pemain belum diputuskan National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia.
NDRC belum melanjutkan perkara Persis karena hanya 7 pemain yang memiliki salinan kontrak. Sementara 11 pemain lainnya tak punya salinan kontrak sebagai bukti bahwa gaji mereka tertunggak.
APPI dalam keterangannya pernah mengungkapkan bahwa 11 pemain Persis ini memang tak mendapat salinan kontrak dari Persis. Sementara NDRC teguh pada pendiriannya hanya bisa memproses gugatan pemain yang punya salinan kontrak.
Pada perjalanannya, APPI tetap mengupayakan 18 pemain Persis bisa menggugat ke NDRC. APPI mengakali situasi dengan meminta salinan kontrak ke PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Sebagai informasi, salinan kontrak menjadi salah satu syarat klub untuk mendaftarkan pemainnya ke PT LIB. Jadi, operator punya peran krusial dalam membereskan masalah rumit tentang tunggakan 18 pemain Persis ini.
Hanya saja, menurut pengakuan APPI, operator kompetisi tak bersikap kooperatif. Salinan kontrak yang diminta APPI tak kunjung diberikan oleh PT LIB sehingga masalah tunggakan gaji pemain Persis jalan di tempat.
Adapun manajemen baru Persis bersikeras bahwa tunggakan adalah tanggung jawab manajemen lama. Sebagaimana diketahui Persis diambil alih Kaesang Pangarep dari Vijaya Fitriyasa.
"APPI juga kembali mengingatkan bahwa klub Persis Solo, yang akan membuka kompetisi Liga 2 pada hari ini, masih juga belum menyelesaikan tunggakan gaji pemain nya. Ke-18 pesepakbola yang masih ditunggak oleh Klub Persis Solo tersebut, masih terkatung-katung nasibnya dikarenakan tidak memiliki salinan kontrak sehingga gugatan mereka terhadap Klub Persis Solo di NDRC Indonesia, masih belum dapat diterima," tulis pernyataan APPI soal Persis Solo pada 26 September.
Mengenai tunggakan gaji Liga 2, PSSI memberi keterangan. Itu disampaikan oleh Sekjen PSSI, Yunus Nusi,
"Semua klub sudah buat surat ke LIB untuk menahan dana subsidi klub. Klub sudah sepakat akan dimediasi oleh PSSI, LIB, dan APPI terkait penyelesaian teknis pembayaran," kata Yunus Nusi kepada detikSport.
(cas/adp)