Pemerintah Izinkan Liga 2 Digelar di Luar Pulau Jawa

Pemerintah Izinkan Liga 2 Digelar di Luar Pulau Jawa

Mercy Raya - Sepakbola
Selasa, 28 Sep 2021 12:30 WIB
Logo Liga 2
Pemerintah Izinkan Liga 2 Digelar di Luar Pulau Jawa
Jakarta -

Pemerintah akhirnya mengizinkan kompetisi Liga 2 digulirkan di luar Pulau Jawa, namun dengan perhatian khusus.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto baru saja melakukan rapat koordinasi dengan Menpora Zainudin Amali dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan beserta jajaran pada Selasa (28/9/2021).

Pertemuan digelar terkait direncanakannya Liga 2 di luar pulau Jawa. Hasilnya, pemerintah memberikan rekomendasinya namun dengan sejumlah catatan terkait COVID-19 yang harus dipatuhi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Liga 2 akan berjalan di luar pulau Jawa dan (di pulau) Jawa. Liga 2 akan diselenggarakan di beberapa kota seperti Pekanbaru, Palembang, Balikpapan, Palangkaraya," kata Airlangga dalam jumpa persnya

"Dari segi provinsi, Sumatera Selatan tingkat komunitasnya berada di tingkat 1, kemudian di Kalimantan Timur. Lalu kotanya Pekanbaru dan Palembang level 2, Balikpapan level 4 dan Palangkaraya level 3. Nah dengan demikian apa yang diusulkan PSSI dan Kemenpora bahwa Liga ini diselenggarakan tanpa penonton dan juga prokes ketat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Airlangga juga menekankan pentingnya pengamanan yang ketat seperti pemberlakukan tes kesehatan baik tes PCR maupun swab antigen.

"Melihat pengalaman penyelenggaraan liga 1, melakukan pengamanan prokes ketat dilakukan PCR maupun test swab antigen. Tidak hanya setiap hari tapi setiap kali masuk venue, dan ini suatu hal prokes yang baik. Jadi setiap ada yang terkena positif langsung diisolasi. Dan diperlihatkan juga terkait Satgas dan dipertontonkan kurang dari 300 ofisial, wasit, panitia di zonasi stadion dan titik keluar masuknya terkendali," paparnya.

Airlangga juga mengutarakan sejumlah pertimbangan mengizinkan Liga 2 digulirkan. Ada empat hal yang ia soroti, salah satunya kompetisi Liga 2 juga dalam rangka persiapan Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan sepakbola U-20 pada 2023.

"Dengan begitu, kompetisi jadi penting dan simbol mengasah prestasi dan kita ketahui bahwa multi effect dari sepakbola terutama dari segi ekonomi dan dalam prokes ini berbeda karena digelar tanpa penonton. Namun kita harus memulai dan Alhamdullilah PSSI sudah memulai," ujarnya.

"Selain itu, selain olahraga ini sebagai ajang prestasi, prokes kesehatan jadi contoh untuk kegiatan olahraga lain termasuk prokes, dan keempat dengan adanya live streaming ini jadi hiburan masyarakat apalagi dengan kondisi pandemi. Jadi kami apresiasi dan mempersilakan diselenggarakan," tutupnya.

(mcy/aff)

Hide Ads