Imran Nahumarury Berbagi Cerita Antar PSIS Tempati Papan Atas Liga 1

Imran Nahumarury Berbagi Cerita Antar PSIS Tempati Papan Atas Liga 1

Muhammad Robbani - Sepakbola
Selasa, 05 Okt 2021 19:23 WIB
Imran Nahumarury
Imran Nahumarury berkisah mengenai kesuksesan membawa PSIS Semarang ke papan atas klasemen Liga 1 2021. (Foto: detikcom/Muhammad Robbani)

Masih banyak masalah yang dihadapi PSIS selama enam laga di Seri 1. Mulai dari masalah indisipliner pemain asing hingga kondisi fisik pemain yang drop lantaran vakumnya kondisi sepakbola Indonesia selama setahun lebih.

Bruno Silva yang berstatus andalan lini depan, pernah diparkir Imran. Sejauh ini pemain asal Brasil itu cuma tiga kali starter dan baru menyumbang 1 gol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua pemain asing sudah membuktikan diri bersama PSIS beberapa musim lalu. Kalau dibilang ideal sebenarnya belum 100 persen, Costa Hanya Jonathan Cantillana yang perform. Bruno, (Wallace) Costa belum. Brian (Ferreira) apalagi, dia masih butuh beberapa," ucap Imran.

Secara khusus ia menyorot tingkah laku Bruno Silva yang sempat membuat masalah. Ia berharap pencetak 16 gol di Liga 1 2018 itu bisa mematuhi peraturan di PSIS.

ADVERTISEMENT

"Intinya begini, semua pemain di mata saya sama. Kalau kerja keras dan disiplin, maka akan main. Tapi kalau melanggar aturan, ya begitu. Pemain asing harus menjadi role model bagi pemain lokal," tutur Imran.

"Mereka mau ngapain di luar, terserah. Tapi ketika di lapangan harus latihan dan performanya bagus. Mau pulang pagi atau apa, no problem. Karena saya nggak bisa menekan. Ada pemain yang nggak bisa tidur duluan. Terserah. Tapi kalau ada program dari saya itu harus ikut. Baik itu classroom, latihan senam itu harus ikut. Dia nggak ikut salah satu kegiatan itu," ucap pria kelahiran 1978.

"Makanya saya sempat pulangkan. Itu yang saya terapkan di PSIS. Makanya pemain muda kalau kerja keras ya saya mainkan. Saya nggak butuh nama besar. Bagi saya sepakbola itu bukan individu, tapi tim," ucapnya menegaskan.

Menatap Seri 2 Liga 1

Seri 2 Liga 1 akan dimulai pada pertengahan Oktober mendatang. Lokasi pertandingannya akan digelar di Klaster Jawa Tengah dan DIY Yogyakarta.

Ada empat venue yang disiapkan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi. Yaitu Stadion Manahan, Moch Soebroto, Maguwoharjo, dan Sultan Agung.

Secara geografis, venue Seri 2 bisa menjadi keuntungan buat PSIS. Tetapi Imran menepis itu bahwa main dimanapun terasa sama saja selama tak ada sistem kandang dan tanpa kehadiran penonton.

"Nggak ada yang diuntungkan dengan sistem ini. Karena sama. Apalagi tanpa suporter. Beda dengan sebelumnya dimana tuan rumah itu sangat membantu. Sekarang itu setiap tim adalah bagaimana memperbaiki kekurangan," ujar Imran.

"Seri 2 kami tidak main di Stadion Jatidiri atau Magelang (Stadion Moch Soebroto) tapi di Sleman (Stadion Maguwoharjo). Secara psikologi itu sedikit meringankan karena anak-anak dekat dengan keluarga. Kalau Seri 1 kan nggak. Satu bulan mereka nggak bertemu," ucapnya.


(cas/krs)

Hide Ads