BRI Liga 1: Seri 3 Mungkin Batal di Jatim, Dipindah ke Bali

BRI Liga 1: Seri 3 Mungkin Batal di Jatim, Dipindah ke Bali

Muhammad Robbani - Sepakbola
Senin, 01 Nov 2021 23:45 WIB
Pertandingan lanjutan pekan ke-10 BRI Liga 1, Persebaya Surabaya melawan Persiraja Banda Aceh di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Minggu (31/10/2021).
Seri ketiga Liga 1 2021 mungkin batal digelar di Jawa Timur. (Foto: detikcom/Pius Erlangga)
Jakarta -

Jawa Timur kemungkinan batal menggelar Seri 3 BRI Liga 1 2021. PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga membuka opsi memilih Bali sebagai lokasi terpusat baru.

Menggelar Seri 3 di Klaster Jatim dinilai terlalu beresiko. Banyak potensi gesekan karena rivalitas antar-suporter dari klub-klub yang berasal dari Jatim.

Belum lama ini hal itu sudah terbukti dengan terjadinya insiden pelemparan ke bus Arema FC oleh oknum suporter Persebaya Surabaya. Potensi kericuhan serupa dikhawatirkan makin menjadi-jadi andai Liga 1 digelar di Jatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu yang menjadi pertimbangan tentu suporter. Tapi keputusan akan segera kami umumkan dalam waktu dekat," kata Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita kepada wartawan.

"Ada banyak alternatifnya, apakah tetap di Jawa Tengah, atau apakah kembali lagi ke Jawa Barat, Banten, dan DKI lagi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Bali juga dipertimbangkan untuk menjadi lokasi baru kompetisi terpusat Liga 1. Bali dipertimbangkan sebagai lokasi alternatif agar Liga 1 tak hanya digelar di dua klaster saja.

Hanya saja belum diputuskan kapan Bali akan menggelar laga-laga Liga 1. PT LIB baru bisa memastikan bahwa Pulau Dewata belum akan menggelar laga untuk Seri 3.

"Untuk Seri 3 belum di Bali. Tim kami sudah ke Bali dan sudah memverifikasi, ada empat stadion yang ditinjau dan disurvei. Dan sudah ada masukkan ke saya juga. Memang harus ada perbaikan dan butuh waktu, terutama fasilitas untuk pemain," tutur Lukita.

"Kalau untuk lapangan, bagus semua. Hanya saja untuk fasilitas pemain untuk ruang gantinya atau ruang media itu perlu penanganan. Untuk itu bisa memakai cara cepat, seperti kontainer dan ini masih didiskusikan dengan pihak Dispora Bali," ucapnya.




(cas/pur)

Hide Ads