.webp)
Menpora Zainudin Amali mengapresiasi langkah PSSI melaporkan dugaan pengaturan skor (match fixing) ke kepolisian. Ia yakin polisi akan segera menindaklanjuti laporan tersebut.
"Saya yakin pihak kepolisian akan cepat mendapatkan siapa yang menjadi otak di balik itu. Kalau tidak ada otaknya tidak mungkin. Iya, saya mengapresiasi," kata Zainudin Amali.
Sehubungan dengan itu, Zainuddin juga memberi warning bagi setiap pemain dan klub yang bermain curang. Ia tak mau sepakbola Indonesia dinodai kasus pengaturan skor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PSSI langsung bawa ke polisi, iya kan? Mereka sudah laporkan ke polisi. Mudah mudahan ini ada efek jera dan tidak terulang lagi karena kita berharap bahwa sepak bola kita makin baik, bahwa kepercayaan sepakbola kita kan makin tumbuh. Jangan sampai rusak karena ulah 1, 2 orang," jelasnya.
"Saya kira PSSI sudah melakukan langkah-langkah. Bahkan sudah melaporkan kepada pihak kepolisian. Mudah-mudahan apa langkah yang telah dilakukan PSSI itu bisa segera ada hasilnya," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PSSI tak cuma menghukum lima eks pemain Perserang Serang dan satu pemain Persik Cilegon yang diduga terlibat pengaturan skor alias match fixing. PSSI juga melanjutkan laporan kepada kepolisian.
Dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Jakarta, Sabtu (6/11/2021), Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyebut bahwa laporan dilakukan untuk menindaklanjuti adanya kemungkinan keterkaitan dengan pihak lain.
"Kami sudah kirimkan surat kepada Kapolda Metro Jaya terkait permohonan PSSI untuk menindaklanjuti adanya dugaan suap. Kami tidak bisa membuktikan, nanti pihak kepolisian yang bisa menelusuri adanya suap ini. Tentu kami berharap dengan adanya ini pihak kepolisian khususnya Polda Metro Jaya bisa menindaklanjuti."
(krs/aff)
