Permainan Kamboja enak ditonton saat bertemu Malaysia. Jangan heran jika hal itu kembali terlihat saat melawan Indonesia.
Kamboja memulai perjalanan di Grup B Piala AFF 2020 dengan kekalahan 3-1 dari Malaysia. Meski kalah, Kamboja tidak bermain buruk dan tampak berkembang pesat di bawah arahan jajaran pelatih asal Jepang.
Dikutip dari situs resmi AFF Suzuki Cup, tim berjulukan Angkor Warrior mampu mendominasi penguasaan bola atas Malaysia mencapai 57 persen. Hal itu tak lepas dari keberanian Kamboja memainkan umpan pendek dan bangun serangan dari barisan pertahanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mantap dalam melakukan distribusi bola, Kamboja juga agresif saat bola ada di kaki lawan. Sedikitnya ada tiga pemain yang melakukan pressing dan itu membuat lini tengah Malaysia yang dipimpin Baddrol Bakhtiar keteteran.
Malaysia mendapat gol pembuka di babak pertama lewat eksekusi penalti Safawi Rasid. Dua gol tambahan datang di babak kedua dari Akhyar Rashid dan Kogileswaran Raj melalui serangan balik dengan mengandalkan sisi lapangan.
Kamboja juga cukup mengancam pertahanan Malaysia. Salah satu keunggulan tim besutan Honda melalui eksekusi bola-bola mati, seperti sepak pojok. Mereka kerap mengarahkan bola langsung ke gawang dan setidaknya dua kali situasi itu nyaris merobek gawang Malaysia di babak pertama.
Kamboja selanjutnya melawan Indonesia di Bishan Stadium, Kamis (9/12/2021) malam WIB. Honda pasti membenahi kesiapan timnya dalam antisipasi serangan balik dari Indonesia.
Indonesia salah satu tim yang sering memanfaatkan lebar lapangan. Pemain-pemain seperti Witan Sulaeman, Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, dan Irfan Jaya cukup sip dalam menyisir sisi lapangan.
Ryu Hirose adalah sosok yang terdaftar sebagai pelatih Kamboja. Namun, dia menegaskan Keisuke Honda adalah orang yang punya pengaruh dalam penerapan permainan tim.
Apa yang dikatakan Hirose memang benar. Saat melawan Malaysia, Honda sangat aktif memberikan arahan dari sisi lapangan dan dia juga tampak yang ambil keputusan dalam pergantian pemain meski tak tercatat sebagai pelatih kepala.
"Kami ingin mendominasi pertandingan melawan tim manapun, bahkan Brasil atau siapa pun, mempertahankan penguasaan bola dan memenangkan bola di garis pertahanan tinggi. Itulah yang kami lakukan," kata Hirose seperti dikutip dari situs resmi AFF Cup.
"Saya senang bisa bekerja bersama Keisuke Honda, yang telah mendorong proyek pengembangan sepakbola Kamboja, dan membantunya dengan pengalaman saya," tegasnya.
Honda adalah salah satu legenda sepakbola Jepang. Pria yang sip dalam eksekusi tendangan bebas ini pernah bermain untuk klub top seperti CSKA Moskow dan AC Milan.
(ran/cas)