Profil Haruna Soemitro: Kontroversi Match Fixing, Kritik Shin Tae-yong

Profil Haruna Soemitro: Kontroversi Match Fixing, Kritik Shin Tae-yong

Tim detikcom - Sepakbola
Senin, 17 Jan 2022 16:00 WIB
Haruna Soemitro
Foto: Deni Prastyo Utomo/detikcom

Dalam acara podcast yang sama, Haruna membeberkan pengetahuan dirinya terkait pasar judi bola di Indonesia. Termasuk bahwa "match fixing bukan sesuatu yang harus diberantas".

"Saya justru berharap agar PSSI dalam hal ini jangan hanya terbawa arus kepada soal pemberantasan match fixing. Karena riil match fixing bukan sesuatu yang harus diberantas.. Tapi, sesuatu yang harus dilihat secara proporsional bawah apakah benar ada, baru kemudian kita melangkah ke cara mengatasinya," ucap Haruna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Match fixing apakah dilakukan oleh para football family? Menurut saya tidak. Hari ini football family menurut saya masih pada tingkatan punya harga diri, punya sportivitas, punya mentality yang menurut saya teman-teman saya di football family tidak terjangkau ke sana."

Merunut kiprah Haruna, yang kariernya sebagai pengurus sepakbola berawal di Persebaya Surabaya sekitar tahun 2003, tudingan permainan uang dan match fixing juga pernah menerpanya.

ADVERTISEMENT

Pada 2019, misalnya, ketika namanya disebut-sebut Manajer Perseba Bangkalan Imron Abdul Fattah. Saat itu Imron mengaku dimintai dana sebesar Rp 140 juta soal menjadi tuan rumah Babak 8 Besar Piala Soeratin 2009. Satgas Antimafia Bola saat itu juga mengaku mendapatkan bukti transfer dana yang disebut mengalir ke Haruna dan Iwan Budianto.

Kemudian tudingan pengaturan skor saat Madura United takluk 0-4 dari Persebaya Surabaya pada Liga 1 2018. Saat itu Haruna dengan tegas sudah membantah.

"Untuk buktikan kebenaran tentu harus ada buktinya. Tiga tahun saya di Madura United tidak pernah lihat pertandingan di atur wasit dan bandar. Saya tidak temukan bukti itu," kata Haruna yang menjawab tudingan itu pada Desember 2018.

Namanya makin melekat dengan dugaan pengaturan skor ketika Bambang Suryo, mantan runner, yang menyebut inisial 'H'. Saat itu BS, sapaan akrabnya, diminta untuk menyebut identitas pelaku pengaturan skor dari pihak federasi.

"Masih ada yang bermain (pengaturan skor). Kalau saya sebut inisial saja' Mr. H'," ujar Bambang Suryo pada November 2021.

Belum jelas siapa 'H' yang dimaksud Bambang Suryo. Yang pasti pengusung identitas 'H' di PSSI bukan cuma Haruna. Ada juga 'H' yang lain. Belum bisa dibuktikan pula apakah Bambang Suryo hanya membual atau benar-benar ingin membuka borok orang PSSI soal dugaan pengaturan skor.

Simak profil Haruna Soemitro di halaman berikutnya!


Hide Ads