PT Liga Indonesia Baru (LIB) menilai wacana penundaan BRI Liga 1 2021 juga punya dampak negatif. Misalnya pemain malah lebih tak terpantau saat kompetisi jeda.
Beberapa pihak mulai mendesak untuk penundaan gelaran Liga 1 di tengah meningkatnya kasus COVID-19. Salah satunya Presiden Madura United Achsanul Qosasi yang menilai esensi kompetisi sudah tidak ada lagi,
Achsanul Qosasi mengaku miris dengan peserta Liga 1 yang kekurangan pemain saat bertanding. Akhir-akhir ini beberapa klub memang bertanding dengan jumlah pemain seadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu terjadi lantaran peserta Liga 1 yakni ofisial, tim pelatih, hingga pemain, turut menjadi korban penularan virus corona. Sudah menjadi pemandangan biasa kala sebuah klub cuma bermodalkan tiga pemain cadangan, bahkan 2 pemain cadangan di Liga 1.
Tapi PSSI dan PT LIB memutuskan kompetisi tetap lanjut dan terus digelar di Bali. Soal ini PT LIB memberikan pertimbangannya.
"Kami membaca referensi dari liga-liga di Eropa, bahwa liga lanjut yang penting pemain nggak kurang. Kalau soal penanganan itu yang kami prioritaskan sekarang," kata Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita, kepada detikSport.
"Kalau ditunda kami nggak bisa menangani, nanti sama saja menyebarkan (COVID-19) saat ditunda. Kenapa sekarang liga tetap jalan? Pemain (positif COVID-19) dikarantina, tempat karantina buat yang terpapar dikarantina di tempat isolasi terpadu (Isoter)," ujarnya.
"Karantina bukan lagi di hotel tempat menginap akomodasi klub. Jadi itu sudah kami pisahkan, ini penanganan super ekstra. Dan sekarang trennya sudah menurun. Makanya kami mau main terus, kalau (tren kasus COVID-19) naik terus kami juga mungkin akan ada pertimbangan lebih lanjut," katanya lagi.
Adapun kejadian kekurangan pemain di Liga 1 saat ini tak terlepas dari andil kesalahan klub sendiri. Kabarnya rata-rata klub cuma membawa sekitar 24 pemain ke Bali.
Pemain pelapis yang termasuk dalam daftar skuad utama klub memang jarang sekali mendapatkan kesempatan bermain. Tapi mereka bisa berguna di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.
"Mudah-mudahan nggak akan masalah kalau bukan kena COVID-19. Kalau bawa 35 pemain nggak akan ada masalah," tutur Lukita.
"Sekarang seharusnya nggak ada lagi merasa kurang Kalau cuma 7-8 yang kena harus tetap main. Kasus Madura United (berbeda) karena satu tim kena (kasus positif COVID-19) 24 orang," ucapnya.
(cas/aff)