Pratama Arhan tak mau terburu-buru masuk tim utama Tokyo Verdy. Ia saat ini masih pemulihan dan melakukan penyesuaian dengan gaya sepakbola di Jepang.
Eks pemain PSIS Semarang itu sudah tiba di Jepang sejak 16 Maret lalu. Kedatangannya ke Negeri Sakura sempat tertunda lama setelah meski sudah diumumkan direkrut Tokyo Verdy pada 16 Februari.
Adapun Arhan sudah mengikuti latihan perdananya bersama Tokyo Verdy sejak 23 Maret lalu. Meski begitu, Arhan belum dilibatkan Tokyo Verdy dalam pertandingan J2 League 2021 terakhir saat timnya dijamu Montedio Yamagata pada 26 Maret.
Arhan juga sadar diri belum terlalu siap untuk terlibat di tim dalam waktu dekat. Ia masih menyesuaikan diri dan menyiapkan fisiknya untuk siap bertanding.
Selain itu, ia juga dihadapkan dengan persaingan di bek kiri. Sudah ada pemain inti di posisi itu yakni Ren Kato dan juga Daiki Fukazawa yang bergantian bermain di posisi itu
"Ya tentunya fisik saya saya tertinggal dibanding sama teman-teman yang sudah di sini. Saya baru datang perlu penyesuaian dengan cuaca, sekarang lagi musim dingin. Harus beradaptasi dengan cepat," kata Arhan dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV dalam program Connected.
"Pelan-pelan juga saya mulai mengikuti instruksi pelatih juga terkait sepakbola khas Jepang seperti apa. Saya juga butuh pemulihan sendiri, saya gabung sebentar lalu pemulihan," ujarnya menambahkan.
"Soal persaingan normal biasa saja, sewajarnya pemain sepakbola bersaing sehat. Main atau tidak tergantung pelatih," katanya lagi.
Menyesuaikan diri dengan Budaya Jepang
Tak cuma soal teknis, Arhan juga masih menyesuaikan diri dari segi non-teknis. Misalnya pendekatan diri dengan rekan-rekan setim untuk bisa menyatu.
Selain itu, ia juga harus mengikuti tata cara hidup orang Jepang. Salah satunya soal menjaga kebersihan.
"Kalau dengan teman-teman sih sudah akrab, sudah bercanda bareng. Tapi untuk keluar bareng agak susah, karena sekarang kan masih pandemi COVID-19, jadi lebih ketat," tutur eks pilar Timnas Indonesia U-19 itu.
"Saya pertama kali ke Jepang, budayanya kebersihan agak berbeda. Misalnya ada pengumpulan sampah botol Hari Selasa, Rabu beda lagi. Itu yang sudah saya rasakan berbeda. Itu belum pernah dilakukan di Indonesia, baru di Jepang," kata Arhan.
"Pastinya saya juga mau bisa belajar Bahasa Jepang karena komunikasi penting. Saya juga mau belajar biar komunikasinya lancar," katanya lagi.
Baca juga: Tokyo Verdy: Selamat Datang, Pratama Arhan! |
Simak Video "Video: Pratama Arhan-Azizah Salsha Diputus Cerai Secara Verstek"
(cas/mrp)