Media Inggris Soroti Program Garuda Select Bina Pesepakbola Muda RI

Media Inggris Soroti Program Garuda Select Bina Pesepakbola Muda RI

Dea Duta Aulia - Sepakbola
Rabu, 06 Apr 2022 23:30 WIB
Garuda Select
Foto: Mola
Jakarta -

Media internasional asal Inggris Daily Mail menyoroti program reality show Dream Chasers: Garuda Select yang tayang di Mola. Dalam laporannya, Daily Mail menyoroti sejumlah upaya Indonesia untuk melahirkan pemain bola kelas internasional dengan melakukan sejumlah pembinaan.

Diketahui, Dream Chasers: Garuda Select saat ini sudah masuk musim ke-4. Para pemain berbakat di Indonesia diseleksi untuk bergabung dengan akademi yang berbasis di Universitas Loughborough, di mana mereka kemudian melawan tim dari seluruh Inggris, termasuk Arsenal dan Manchester City.

CEO Mola Mirwan Suwarso mengatakan tujuan program tersebut dijalankan karena Indonesia adalah negara yang begitu menyukai olahraga sepak bola. Selain itu, ia juga ingin berkontribusi memberikan perbaikan terhadap perkembangan dunia sepak bola Tanah Air melalui sejumlah program yang dimiliki oleh perusahaan. Melalui proyek Garuda Select, ia ingin mencoba mengembangkan kemampuan anak-anak yang memiliki potensi dalam ajang olahraga tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alasan proyek Garuda Select adalah untuk melihat apakah kami dapat menyediakan jalur eksploratif bagi beberapa anak untuk berkembang. Jadi kami membawa mereka pada usia 16 untuk kemudian membawanya ke sini," ujarnya seperti dikutip dari Daily Mail.

Agar program pelatihan berjalan secara maksimal, ia pun menggandeng pelatih Dennis Wise dan Des Walker yang berpengalaman dalam dunia sepak bola internasional. Selain berpengalaman kedua pelatih tersebut bisa dikatakan menyandang predikat sebagai legenda sepak bola Inggris.

ADVERTISEMENT

"Kunci keberhasilan proyek ini adalah Dennis Wise yang telah bertindak sebagai direktur sepak bola dengan sesama mantan pemain internasional Inggris Des Walker mengambil peran sebagai pelatih kepala," katanya.


Menurutnya, awalnya Dennis Wise enggan untuk bergabung dalam proyek tersebut. Namun setelah Dennis melihat cara berlatih pemain Indonesia, jiwa pelatihnya pun terpanggil. Hingga akhirnya, Dennis pun memutuskan untuk membantu menjalankan proyek tersebut.

"Saya mendekati Dennis, saya berbicara dengannya tentang hal itu. Dia enggan pada awalnya. Tapi kemudian dia melihat standar kepelatihan. Dia pergi ke Sumatera Utara dan merasa terpanggil untuk membantu," ujar Mirwan Suwarso.

Di tim Garuda Select, kehadiran Dennis tidak hanya sebatas sebagai pelatih saja yang kerap memberikan ilmu dan teknik memainkan si kulit bundar di lapangan hijau. Namun, Dennis juga dianggap sebagai seorang ayah bagi anak-anak yang tergabung di Garuda Select.

Klik halaman selanjutnya >>>

Mirwan Suwarso bercerita pernah ada satu anak asuh yang cedera dalam suatu pertandingan. Setelah pertandingan, Dennis pun meminta anak itu untuk dibawa ke rumahnya untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Ketika salah satu dari mereka cedera dalam pertandingan melawan Huddersfield, pergelangan kakinya patah, Dennis membawanya ke rumahnya," katanya.

Upayanya untuk melahirkan pemain sepak bola berkualitas internasional melalui Garuda Select sedikit demi sedikit membuahkan hasil. Meskipun belum maksimal, namun sejumlah anak-anak jebolan Garuda Select mampu berkiprah di klub besar luar negeri.

"Ada satu pemain dari Papua Barat yang tidak pernah bermain sepak bola terorganisir sebelumnya. Dennis dan Des menemukannya dan mengira ada sesuatu tentang dia. Mereka membawanya ke Inggris. Dia kembali, dia langsung dipanggil ke tim nasional (sesuai usia), mencetak gol melawan Arab Saudi dalam pertandingan persahabatan dan sekarang memiliki kontrak profesional di salah satu klub top di negara ini (Inggris)," kata Mirwan Suwarso.

Garuda SelectGaruda Select Foto: Mola

Laporan khusus yang dimuat Daily Mail tidak hanya membahas soal hal tersebut saja. Namun perusahaan induk dari Mola yakni Group Djarum turut kembali turut mencoba untuk membangkitkan salah satu klub sepak bola Italia yang hampir bangkrut.

Mirwan Suwarso menjelaskan pihaknya membeli tim Serie D Como pada 2017 lalu. Ada sejumlah alasan yang mendasari pihaknya membeli klub sepak bola tersebut, seperti bermarkas di lokasi strategis dan harganya relatif menguntungkan.

"Klub-klub bangkrut, lokasinya sempurna hanya dua puluh menit dari Milan secara logistik itu bagus. Kami mendapatkannya dengan harga €800.000, kami pikir itu adalah tawaran yang murah," katanya.

Tak hanya dua faktor itu saja, Sawarso menuturkan klub sepak bola tersebut memiliki sejarah yang cukup baik. Sebab di tahun 90an, ketika Como masih di seri A menjadi tontonan semua orang bahkan salah satu bintang yaitu Pietro Vierchowod.

Tiga tahun setelah keputusan besar diambil, pihaknya telah melakukan sejumlah perbaikan pada klub sepak bola tersebut.

Suwarso menjelaskan pada klub tersebut dia bertugas untuk meningkatkan nilai komersial Como. Untuk mencapai itu, ia bersama Como menggandeng musisi dunia Khalid untuk mengenakan jersey Como 1907 di video klip "Last Call" yang dirilis di YouTube pada 4 Maret 2022 lalu.

Garuda SelectGaruda Select Foto: Mola

Selain itu, perbaikan yang dilakukan selama tiga tahun membuat klub sepak bola Italia Como berhasil naik dua divisi. Meskipun begitu, Mirwan mengatakan pihaknya masih berambisi untuk membawa Como untuk masuk ke Serie A.

"Dalam waktu tiga tahun kami dipromosikan dua divisi. Aspirasinya adalah naik ke Serie A dan melanjutkannya," katanya.

Terakhir, ia menjelaskan kisah bangkitnya klub sepak bola Como bisa disaksikan di dalam sebuah film dokumenter di Mola Indonesia.

"Kisah Como juga telah diubah menjadi film dokumenter, yang tersedia untuk ditonton secara gratis di Mola di Inggris, di mana pengguna hanya perlu mendaftar untuk mengakses program dan hak siar mereka, termasuk Eredivisie, Belgian Jupiler Pro Liga dan Piala Prancis," tutupnya.

(ncm/ega)

Hide Ads