H. Syahrial menjadi satu-satunya calon ketua Asprov PSSI DKI Jakarta yang disahkan. Dia punya beberapa hal fundamental yang harus dibenahi untuk sepakbola Jakarta.
Komite Pemilihan (KP) sudah melaporkan hasil dari verifikasi calon ketua dan wakil ketua beserta Exco yang mendaftar sesuai amanat Kongres Biasa pada 29 Mei 2022. Hingga tanggal penutupan, hanya ada 1 calon ketua, yakni H. Syahrial, anggota DPRD DKI. Dia didaftarkan 19 dari 30 pemilik suara di Asprov DKI lewat formulir A1 (suara mayoritas).
Meski calon ketua sudah didapat, Kongres Luar Biasa (KLB) Asprov PSSI DKI belum juga digelar. Semula dijadwalkan pada 3 Juni 2022, namun sampai saat ini Asprov PSSI DKI periode Uden Kusuma tak kunjung menggelarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari segala macam masalah jelang KLB Asprov PSSI DKI, Syahrial akhirnya membeberkan visi dan misi apa yang bakal dibuat untuk membenahi sepakbola Jakarta.
"Pertama yang harus saya benahi adalah SDM, kemudian organisasinya, duitnya dari mana, dan lapangannya di mana. Hal itu yang harus dibenahi dulu sebelum membuat program," kata Syahrial di Lapangan Arcici, Jakarta Pusat.
"Kalau buat program lebih dulu, tapi fasilitas yang saya sebutkan tadi tidak ada, untuk apa? Jadi, saya harus menggerakkan segala sumber daya, relasi saya, segala uang yang ada, dan apapun kita kerjakan. Tanpa empat itu mustahil kita bicara mutu sepakbola di Jakarta," sambungnya.
Syahrial ingin kompetisi harus dibenahi. Dia juga menyinggung soal kegagalan Jakarta tampil di PON Papua dan baginya pemilihan pemain pada event selanjutnya harus secara benar.
"Kompetisi harus dibenahi. Kalau bisa setiap minggu harus ada pertandingan sepakbola. Kami harus mencari bibit-bibit yang bagus, jangan cuma untuk ikut PON hanya ditunjuk beberapa orang tertentu saja. Salah satu klub banyak memasukkan pemain, padahal kualitas bisa saja lebih bagus yang lain," Syahrial menjelaskan.
"Program juga harus bagus. Jangan nanti punya duit, tapi program tidak jelas. Tidak boleh ada kepentingan pribadi," tegasnya.
(ran/adp)