Iwan Bule Didesak Mundur, Agum Gumelar Angkat Suara

Iwan Bule Didesak Mundur, Agum Gumelar Angkat Suara

Mercy Raya - Sepakbola
Selasa, 11 Okt 2022 00:00 WIB
Ketua Umum Pepabri Jenderal (Purn) Agum Gumelar
Agum Gumelar. Foto: Screenshoot 20detik
Jakarta -

Mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar, angkat suara soal desakan mundur kepada Mochamad Iriawan, ketum saat ini. Apa katanya?

Iwan Bule dituntut mundur oleh publik setelah Tragedi Kanjuruhan terjadi di Malang pada 1 Oktober lalu. Banyak yang menilai, kegagalan PSSI membuat kompetisi dengan layak dan profesional harus membuat pejabatnya malu dan mundur.

PSSI, sebagai induk organisasi sepakbola nasional, dianggap ikut bertanggung jawab. Setelah kepolisian menetapkan enam tersangka, salah satunya Direktur Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, desakan Iwan Bule mundur kian gencar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, ribuan orang telah menandatangani petisi agar orang nomor satu di sepakbola Indonesia itu mundur dari jabatannya. Di tengah tingginya tuntutan mundur kepada Iwan Bule, eks Ketua Umum PSSI Agum Gumelar itu tak sepakat.

"Mundur bukan jawaban. Justru sebagai bentuk tanggung jawab sebagai Ketua Umum PSSI, tidak seharusnya mundur. Dia (Mochamad Iriawan) harus menyelesaikan kasus ini sampai tuntas dan kemudian dijadikan pembelajaran untuk ke depannya agar kompetisi bisa lebih baik lagi," ujar Agum yang juga Dewan Pembina PSSI, dalam laman PSSI, Senin (10/10/2022).

ADVERTISEMENT

Agum pun mengapresiasi Iriawan yang langsung menuju ke Malang dan bertemu keluarga korban, baik di rumah sakit maupun di kediaman.

"Bahkan saya dengar selama 7 hari berada di Malang dan berkeliling ke keluarga korban dan ke Kanjuruhan. Ini saya kira juga sebagai bentuk tanggung jawab. Saya apresiasi itu," ujarnya.

Selain itu, Agum juga menambahkan Ketua Umum PSSI dan Exco juga harus menerima apapun keputusan atau rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk pemerintah melalui Kemenkopolhukam.

"Jadikan itu masukan dan kemudian dilaksanakan. Siapapun pasti ingin kompetisi sepak bola di Tanah Air makin baik. Kompetisi itu jantungnya sepak bola. Kalau tidak ada kompetisi ya hambar. Itu sebabnya kompetisi yang baik akan menghasilkan tim nasional yang baik pula."

Agum juga berpesan untuk terus menggaungkan 3 Tabu. Slogan ini pernah ia gaungkan saat menjadi Ketua Umum PSSI.

3 Tabu itu ialah: pertama, pemain tidak berkelahi di lapangan apapun alasannya. Kedua tidak boleh memprotes wasit dengan berlebihan. Ada mekanisme untuk memprotes pengadil lapangan itu. Ketiga, tidak boleh terlibat suap.

"Jika 3 Tabu itu dilaksanakan, saya yakin kompetisi akan berjalan baik dan benar dan pasti akan enak ditonton serta dinikmati," kata Agum.

Agum juga meminta siapapun yang ingin maju menjadi Ketua Umum PSSI untuk bertarung pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada akhir 2023. ''Silakan bertarung di sana. Siapa yang terbaik pasti akan dipilih oleh pemilik suara (voters),'' ujarnya.




(mcy/yna)

Hide Ads